Oknum Pejabat Pemprov Maluku Utara Pakai Aset Negara untuk Proyek Pribadi

Avatar photo
Mesin untuk penerangan di lokasi Galian C milik Pejabat Pemprov Malut. (kieraha.com)

Oknum pejabat Pemprov Maluku Utara menggunakan aset milik daerah untuk kelancaran aktivitas pertambangan pribadi di wilayah Pulau Ternate.

Aset daerah yang dibeli menggunakan uang APBD ini meliputi mobil truk, satu unit mobil HRV, dan satu unit mesin penerangan.

Sejumlah aset Pemprov ini digunakan untuk mendukung aktivitas tambang Galian C milik oknum pejabat tersebut, di Kelurahan Sulamadaha, Ternate Barat. Bahkan dari informasi setempat menyebutkan jika aset tersebut telah digunakan sejak tahun 2021.

Penelusuran kieraha.com, dari sejumlah aset ini semuanya sudah dimodifikasi. Untuk mobil truk disulap menjadi mobil tronton dan mobil HRV dirubah platnya menjadi plat hitam yang diduga bodong.

Mobil truk yang disulap menjadi mobil tronton. (kieraha.com)
Mobil truk yang disulap menjadi mobil tronton. (kieraha.com)

Oknum pejabat dengan inisial JW ini mengakui, jika telah menggunakan sejumlah aset tersebut. Menurutnya, aset itu dia gunakan untuk aktivitas tambang pribadi karena sudah dilakukan pengadaan mobil baru sehingga mobil yang lama tidak lagi digunakan.

“Mobil itu saya ambil karena ada pengadaan mobil baru. Dan mobil itu sudah rusak serta tidak terpakai, sehingga saya perbaiki untuk dipakai sementara sembari menunggu lelang, rencana saya masukkan ke daftar lelang agar dibeli (oleh JW),” ujar dia.

JW menambahkan, untuk mobil dinas tipe Honda HRV yang disulap platnya menjadi plat hitam karena untuk operasional tamu Pemprov yang tiba di Ternate.

Mobil Honda HRV yang disulap platnya. (kieraha.com)
Mobil Honda HRV yang disulap platnya. (kieraha.com)

“Kalau (saya) bawa ke area pertambangan Galian C paling mengganti oli,” katanya.

Untuk keberadaan mesin penerangan, lanjut JW, kalau mesin tersebut sebelumnya dipakai di Eks Rumah Dinas Gubernur yang berlokasi di Kelurahan Kalumpang.

“Waktu itu kediaman dibongkar. Tidak ada tempat sehingga saya bawa ke area Galian C. Mesinnya juga sudah rusak dan tidak digunakan sehingga dibawa untuk didata. Artinya saya naru di Galian C itu bukan untuk milik pribadi, tapi untuk mengamankan,” katanya. *