Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan masih banyak warga yang hidup miskin di Maluku Utara. Terutama di daerah kaya sumberdaya alam seperti Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Halmahera Utara.
Kabupaten yang kaya tambang itu memiliki potensi sumberdaya nikel dan emas. Bahkan keberadaannya pun saat ini menjadi rebutan.
BACA JUGA Puluhan Ribu Orang Miskin di Provinsi Kaya Tambang di Maluku Utara
“Sejak abad 21 daerah ini sudah menjadi rebutan. Hari ini perebutan sumberdaya alam. Sadar atau tidak sadar kalian sebagai penonton di tempatmu sendiri,” ujar Komarudin, di depan kaders PDIP Maluku Utara, dalam kegiatan Rakor Pembahasan Usulan Bakal Caleg 2024 tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota, di Ternate pada Selasa kemarin.
Komarudin mengajak, kaders PDIP di Maluku Utara tidak jadi penonton kemudian berkonflik lagi dengan ulah orang-orang yang datang merampok kekayaan sumberdaya alam.
BACA JUGA Halmahera Masuk Daftar Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
“Harus punya kesadaran kolektif mulai hari ini. Sadar dan harus mendapatkan kekuasaan. Tanpa itu kalian tidak bisa apa-apa. Sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, sumberdaya alam kalian dirampok habis. Coba dicek, tambang-tambang di sini dengan pendapatan yang begitu besar, berapa besar orang Maluku Utara yang hidup sejahtera. Tidak usah jauh-jauh. Coba cek warga sekitar daerah tambang. Siapa yang bertanggung jawab, ya kita sebagai partai politik harus bertanggung jawab,” katanya.
“Dan itu hanya bisa kamu selamatkan kalau partai ini bersatu, kuat, dan dapat merebut kekuasaan dalam konstitusional. Jadi bupati, jadi gubernur, tapi jangan jadi gubernur untuk kaki tangan perampok. Kan ada gubernur yang benar urus rakyat, ada yang memang jadi kaki tangan untuk memperlancar tujuan para perampok,” sambungnya.
BACA JUGA Soal Dugaan Kejahatan Harita di Pulau Obi Halmahera
Adanya kondisi tersebut, Komarudin meminta DPD dan DPC PDIP di Maluku Utara harus mencapai target minimal 20 persen kursi di parlemen dalam Pileg 2024 mendatang.
“Supaya kamu bisa calonkan diri menjadi gubernur, calon bupati dan wali kota. Jadi tidak perlu buang-buang uang cari partai kecil untuk bentuk koalisi,” tutupnya.
Ikuti juga berita tv kieraha di Google News