Puluhan pasien positif corona Covid-19 yang menjalani isolasi di tempat karantina Hotel Sahid Ternate, kembali menggelar aksi protes, Senin pagi, 22 Juni 2020, pukul 08.00 WIT.
Aksi protes yang digelar para pasien positif Covid-19 ini berlangsung di kawasan kolam renang hotel setempat saat senam pagi.
Para pasien tersebut memprotes model penanganan swab yang dilakukan Tim Gugus Tugas Provinsi Maluku Utara. Salah satu alasan para pasien tersebut gelar protes karena lama menunggu hasil pemeriksaan uji seka itu.
Pengamatan kieraha.com, para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ini mempertanyakan hasil uji seka melalui pemeriksaan Tes Cepat Molekuler dan polymerace chain reaction atau PCR yang dilakukan. Protes ini menggunakan spanduk dengan beberapa tulisan yang ditunjukan.
BACA JUGA
Maluku Utara Sudah Bisa Deteksi Corona Lebih Cepat dari Sebelumnya
Salah satu tulisan yang terpampang melalui kertas karton yang dipegang oleh pasien ini menyebutkan, “Kami di sini sehat, kami di sini tidak sakit, di mana hasil swab kami.”
Sekretaris Karantina Sahid Sarbaini A Karim ketika dihubungi kieraha.com menyatakan, lamanya menunggu hasil swab test yang dilakukan itu bukan karena kesengajaan.
Hasil uji seka itu harus tertunda lama karena mesin TCM yang digunakan untuk memeriksa spesimen pasien positif Covid-19, di RSUD Chasan Boesoirie, itu memiliki keterbatasan.
“Torang (kami) punya kendala seperti yang sudah dijelaskan. Jadi karena alat (mesin TCM) yang digunakan untuk periksa sampel pasien ini hanya ada 2 unit. Yang sekali periksa dalam satu jam hanya bisa 8 sampel. Sementara jumlah sampel pasien (positif) ini masih sangat banyak yang tertumpuk,” ujar Sarbaini, begitu dihubungi melalui via telepon, Senin siang WIT.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi itu mengemukakan, keterbatasan alat atau mesin yang digunakan juga semakin terhambat jika jumlah pasien ini terus bertambah.
“Di satu sisi sudah banyak spesimen yang tertumpuk karena alat yang terbatas. Sehingga kemudian sebagian besar sampel pasien ini dikirim untuk diperiksa (di luar wilayah Maluku Utara). Itu di Manado. Namun karena sampel di Manado juga masih banyak yang tertumpuk (di laboratorium) sehingga kemudian kami geser lagi ke Makassar,” ujar Sarbaini.
“Mudah-mudahan yang di Makassar ini bisa lebih cepat hasil yang diterima,” katanya lagi.
Pasien Positif di Sahid 82 Orang
Untuk pasien positif Covid-19 yang ditangani di Hotel Sahid saat ini berjumlah 82 orang.
“Dari jumlah pasien ini ada yang baru masuk, ada yang sudah satu bulan, (bahkan) ada yang sudah dua bulan lebih (menjalani masa karantina),” lanjut Sarbaini menambahkan.
Ia berharap, kepada para pasien positif corona yang menjalani isolasi di tempat karantina Hotel Sahid untuk bisa lebih bersabar dalam menunggu hasil pemeriksaan swab itu.
Kieraha.com berusaha menghubungi Sekretaris Daerah Provinsi Syamsuddin Abdul Kadir dan Koordinator Humas Gugus Tugas Covid-19 Maluku Utara Muliadi Tutupoho terkait pengadaan mesin PCR yang sebelumnya disampaikan mulai dioperasikan di RSUD Chasan Boesoirie.
Namun upaya konfirmasi melalui via telepon dan pesan WhatsApp ini belum bersambut.