Polda Maluku Utara Bakal Usut Insiden Kapal Tenggelam di Perairan Halmahera

Avatar photo
Ilustrasi kapal tenggelam. (Kieraha.com/Hairil Hiar)

Proses pencarian korban Kapal Cahaya Arafah yang tenggelam di Perairan Tokaka, Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, kembali dilakukan, Selasa 19 Juli 2022.

Dalam insiden kapal yang dilaporkan sesuai data terupdate membawa sebanyak 77 orang penumpang dan mengalami kecelakaan laut ini akan diusut Direktorat Polairud Polda Malut.

BACA JUGA 13 Orang Belum Ditemukan dalam Insiden Kapal Tenggelam di Perairan Tokaka Halmahera

Penindakan hukum terkait insiden kapal tenggelam yang bertolak dari Ternate pada 18 Juli 2022 ini bakal dimulai setelah proses evakuasi terhadap korban selesai.

Direktur Direktorat Polisi Perairan dan Udara atau Dirpolairud Kombes Pol Raden Djarot A Riadi menyatakan, saat ini pihak Dirpolairud masih fokus dengan upaya evakuasi korban.

“Masih fokus ke evakuasi korban dulu baru nanti kita lihat proses selanjutnya,” ujar Djarot, ketika dikonfirmasi, Selasa siang.

Menurutnya, proses penyelidikan dan penyidikan yang nantinya dilakukan ini dilihat sesuai data penumpang di manifest dan jumlah penumpang yang berbeda sesuai dari hasil penyelidikan dan laporan dari saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.

“Kita masih mendata atau menginventarisir kira-kira siapa-siapa yang belum terdata dan yang belum ditemukan, nanti semua sudah selesai baru kita lihat kesalahannya. Dan jika ada prosedur yang salah maka tentunya akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” jelasnya.

BACA JUGA Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Melanda Wilayah Maluku Utara

Ia menghimbau, kepada warga masyarakat yang ingin melakukan aktivitas melaut atau bepergian menggunakan kapal laut agar lebih memperhatikan faktor cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG maupun instansi terkait lainnya.

“Ini sangat penting sehingga kita bisa melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan,” sambungnya.