Polda Terjunkan Ribuan Personel Kawal TPS Rawan Pilgub Malut

Avatar photo

Polda Maluku Utara akan melakukan pengawalan ketat terhadap empat daerah yang masuk kategori kerawanan tertinggi pada Pilgub Malut 2018.

Empat daerah itu adalah Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Kepulauan Sula termasuk di dalamnya Pulau Taliabu, dan Kota Ternate.

“Empat wilayah tersebut masuk kategori rawan karena sesuai pengalaman pilkada sebelumnya. Halmahera Selatan dan Sula serta Taliabu pernah terjadi Pemilihan Suara Ulang (PSU), sementara Halmahera Utara merupakan wilayah yang pernah konflik dan kota Ternate adalah titik fokus masyarakat (Maluku Utara) dan data DPT ganda yang paling besar berada di kota tersebut,” kata Kepala Biro Operasional Polda Malut, Kombes Pol Juwari, saat disambangi Kieraha.com, Jumat (22/6/2018).

Juwari mengemukakan, pola pengawalan pada empat wilayah itu akan melibatkan 45 personel Satuan Dalmas dan 30 personel BKO Brimob dari Polda Maluku Utara. Sementara, pada wilayah yang tidak masuk kategori rawan, pengamanannya hanya menggunakan 30 personel dari Satuan Brimob tanpa dibackup personel Dalmas.

Jumlah Personel yang Dikerahkan

Juwari mengemukakan, sebanyak 3.248 personel yang akan melakukan pengawalan pada 2.137 Tempat Pengumutan Suara (TPS) yang tersebar di 10 Kabupaten Kota.

Jumlah tersebut berasal dari BKO Brimob Polda Malut dan Satuan Dalmas. Seluruh personel ini mulai digeser pada Minggu 24 Juni 2018, kecuali untuk personel Brimob dan Dalmas yang melakukan pengamanan di wilayah Kabupaten Pulau Morotai.

“Khusus untuk personel yang melakukan pengamanan di Kabupaten Pulau Morotai akan kita berangkatkan pada Senin (25 Juni 2018) dan langsung melakukan pengamanan TPS pada Selasa (26 Juni 2018),” kata Juwari melanjutkan.

Seluruh personel Polda Maluku Utara yang di BKO ke Kabupaten Kota ini akan melakukan pengamanan selama 15 hari. “Jumlah personel yang kita siagakan ini akan melakukan pengamanan hingga akhir pleno di tingkat Kabupaten Kota.”

Atas nama Kapolda Malut, Brigjen Pol M Naufal Yahya, kata Juwari, mengajak empat pasangan calon dan tim pemenang masing-masing untuk bisa menahan diri, dan tidak melakukan kegembiraan yang berlihan jika meraih kemenangan nantinya.

“Begitupula dengan yang kalah agar bisa mendukung yang menang, sehingga Pilgub Malut 2018 ini dapat dinikmati bersama. Karena pilkada ini merupakan ajang untuk mencari pemimpin yang bisa merubah Malut kedepan yang lebih baik lagi.”

“Segala kecurangan tolong dieliminir terutama yang menimbulkan potensi konflik yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat, dan tetap saling jaga situasi di lingkungan masing-masing,” kata Kombes Pol Juwari memungkasi.

Author: Khaira Ir Djailani

Editor: Redaksi