Kapolda Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto mengimbau warga masyarakat Maluku Utara agar tidak panik dengan adanya bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Jenderal bintang satu ini meminta seluruh warga tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasa dan tidak terpancing dengan adanya isu yang beredar.
Insiden bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Rabu malam, 24 Mei 2017, mengakibatkan tiga polisi gugur dalam bertugas.
BACA JUGA
Indahnya Toleransi Warga Beda Agama Sambut Ramadan di Halmahera
Hujan Abu Dukono 700 Meter Mengarah Tobelo Selatan
Adanya insiden itu membuat Kapolda Maluku Utara menginstruksikan seluruh personelnya meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan di pusat-pusat keramaian dan tempat ibadah.
Perintah tersebut disampaikan kepada seluruh Pejabat Utama Polda dan seluruh Kapolres di 9 Kabupaten/Kota se Provinsi Maluku Utara.
Kapolda mengemukakan pengamanan yang dilakukan tersebut, pihaknya menerjunkan sebanyak 700 personel dari Brimob, Sabhara dan Intelijen.
“Alhamdulillah sejauh ini situasi aman dan kondusif, tapi saya tetap perintahkan ke semuanya untuk selalu membuat laporan dalam situasi apapun,” ucap Kapolda, kala dikonfirmasi KIERAHA.com, di Ternate, Kamis sore, 25 Mei 2017.
Kombes Pol Juwari, Karo Ops Polda Maluku Utara, menambahkan instruksi Kapolda untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca ledakan bom di Kampung Melayu.
Menurutnya, dari 10 Kabupaten/Kota di provinsi berjuluk Negeri Kepulauan Rempah itu, untuk titik fokus pengamanan berada di Halmahera Utara dan Kota Ternate.
“Namun kita juga lakukan pengawasan di 8 Kabupaten/Kota lainnya,” sambung Juwari.
Auhtor: Khaira Ir Djailani
Editor: Redaksi