Massa Aksi Kepung Kantor Kejati Soal Penanganan Kasus Korupsi

Avatar photo

Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku Utara di Jalan Stadion Gelora Kieraha, Kelurahan Stadion, Kacamatan Ternate Tengah, dikepung massa aksi, Senin (16/7/2018). Sebanyak 3 truk kendaraan yang digunakan massa aksi. Kedatangan massa aksi mempertanyakan kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejaksaan setempat.

Mereka adalah perwakilan masyarakat dari Halmahera Barat, aliansi anti korupsi Kota Ternate, dan Korps Pejuang Pemuda Pemudi Indonesia Maluku Utara.

“Kami ke sini dengan niat baik. Kami minta Kejaksaan Tinggi Provinsi Maluku Utara agar memberikan perhatian serius terkait kasus korupsi yang telah ditangani,” kata salah satu perwakilan masyarakat Halmahera Barat, Idhar Bakri di Ternate depan kantor Kejati.

Dia mengatakan kedatangan mereka mempertanyakan kasus dugaan korupsi dana pinjaman pemda Halmahera Barat senilai Rp 150 miliar lebih. Kasus ini, kata Idhar, sudah ditangani Kejaksaan setempat namun hingga sekarang belum jelas juntrungannya.

“Kami mendesak kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Maluku Utara untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Bupati Halmahera Barat. Segera menetapkan pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini,” ujar Idhar.

Sementara, massa aksi dari Aliansi Anti Korupsi Kota Ternate mempertanyakan kasus pembebasan lahan HGB Waterboom yang menggunakan APBD Kota Ternate 2011. Kasus ini diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 3,3 miliar. Massa aksi menyebut ada keterlibatan wali kota aktif dan mantan wakil wali kota di Ternate.

Hal senada, dikemukakan perwakilan dari Korps Pejuang Pemuda Pemudi Maluku Utara. Mereka menyoroti kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan pemprov, di antaranya mendesak kejaksaan tinggi mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di Dinas PU Malut terkait pembangunan jalan Sayoang-Yaba APBD 2015 senilai Rp 49 miliar.

Selain itu, massa aksi juga mendesak Kejati dan Polda Maluku Utara untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pembangunan apron bandara Kuabang Kao Halmahera Utara yang bersumber dari dana APBN 2015 senilai Rp 15 miliar.

Pengamatan Kieraha.com, jalannya aksi tersebut dikawal ketat oleh aparat Polres Ternate. Massa aksi kemudian membubarkan diri sekitar pukul 13.09 WIT menuju rute berbeda.

Author: Khaira Ir Djailani

Editor: Redaksi