Petinggi Kampus IAIN Ternate Bungkam Soal Akreditasi

Avatar photo
Petinggi Kampus IAIN Ternate Bungkam Soal Akreditasi
Mahasiswa IAIN Ternate yang menggelar aksi, Senin. (Kieraha.com)

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate menggelar demonstrasi, Senin (15/7/2019). Mereka mempertanyakan beberapa program studi yang belum diakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Para mahasiswa yang terancam tak bisa mengikuti wisuda tahun 2019 itu takut karena beberapa program studi yang ditekuni mereka belum terakreditasi.

Adam Basirun, salah satu mahasiswa yang menggelar aksi, di depan kampus IAIN Ternate, mengemukakan, persoalan akreditasi program studi atau prodi masih bermasalah. Hingga sekarang belum diselesaikan oleh pihak kampus setempat.

“Kami meminta pihak birokrasi kampus untuk secepatnya selesaikan beberapa prodi yang belum diakreditasi, sebab masalah ini jika tidak diselesaikan akan berdampak buruk pada mahasiswa akhir di tingkat S1 dan S2,” ucap Adam.

BACA JUGA  Klinik Terapi Akupuntur Kembali Dibuka di Ternate Utara

Ia menuturkan, hampir memasuki dua tahun ini mahasiswa S2 angkatan 2016 tidak bisa mengikuti wisuda, bahkan mahasiswa S2 angkatan 2017 terancam tak wisuda pada 2019. Ia menyatakan, mahasiswa program studi S2 yang terancam tak wisuda adalah Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Juga Prodi yang belum terakreditasi di strata satu adalah Hukum Pidana Islam (HPI), Hukum Tata Negara Islam (HTNI), Manajemen Keuangan Syariah (HKS), Ekonomi Syariah (EKS), Akutansi Syariah (AKS), Bimbingan Konseling Islam (BKI), dan Pendidikan Guru Raudatul Adhfal.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya menutup program studi yang bermasalah di tingkat S1 maupun S2, dan ganti rugi biaya kuliah setiap mahasiswa pasca sarjana di kampus IAIN Ternate.

BACA JUGA  Klinik Terapi Akupuntur Kembali Dibuka di Ternate Utara

“Jika tuntutan ini tidak diselesaikan maka kami mahasiswa IAIN akan membawa masalah ini ke ranah hukum dalam bentuk hukum pidana,” sambung Adam.

Petinggi Kampus Bungkam

Kieraha.com berusaha menghubungi Direktur Pascasarjana IAIN Ternate DR Khalid Hasan Minabari. Meski begitu, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Khalid menolak memberikan informasi resmi. Ia beralasan sedang berada di luar daerah. Hal senada, disampaikan Rektor IAIN Ternate, DR Samlan Ahmad, belum mau memberikan keterangannya karena sedang berada di Malang, Jawa Timur.

“Langsung saja ke Warek (Wakil Rektor) III,” kata Samlan, begitu dihubungi.

Pernyataan serupa disampaikan Warek III IAIN Ternate. Meminta Kieraha.com menghubungi Warek I. Bahkan Warek I IAIN Ternate ini, pun bungkam dan tidak memberikan tanggapan resmi sampai berita ini dipublis pada Senin malam.

BACA JUGA  Klinik Terapi Akupuntur Kembali Dibuka di Ternate Utara
Haryani Rajilun
Author