2 Rumah di Batang Dua Rusak Akibat Gempa 7,4 M

Avatar photo
Pusat gempa 7,4 M yang mengguncang wilayah Maluku Utara dan Sulawesi. (Kieraha.com/BMKG Stasiun Ternate)

Gempabumi mengguncang wilayah Provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Utara, Jumat (15/11/2019), sekitar pukul 01.17 WIT. Status peringatan tsunami akibat gempa 7,4 magnitudo ini pun telah resmi dicabut oleh BMKG pada pukul 03.47 WIT.

Kepala BPBD Kota Ternate, Hasyim Yusuf menyebutkan, pusat gempa yang terjadi di Jailolo ini, dirasakan sangat kuat di wilayah Ternate dan Kabupaten Halmahera Barat.

Meski begitu, sambung dia, hingga pukul 04.00 WIT, pihak BPBD belum menerima laporan terkait korban jiwa akibat gempa tersebut.

“Data saat ini yang masuk baru 2 rumah warga yang rusak ringan (retak) karena gempa. Itu berada di Pulau Batang Dua (wilayah Kota Ternate). Untuk kerusakan bangunan lainnya maupun korban jiwa sampai saat ini belum ada,” kata Hasyim, begitu dihubungi kieraha.com, Jumat dinihari.

BACA JUGA  Waspada Peningkatan Aktivitas Gunung Gamalama di Ternate

Ia menyatakan, petugas BPBD Kota Ternate saat ini sedang melakukan sosialisasi kepada warga yang tinggal di pesisir pantai untuk tetap waspada akan status peringatan tsunami.

“Sosialisasi ini dilakukan sampai BMKG mencabut status tsunami,” tambahnya.

Pengamatan kieraha.com, khususnya di Pulau Ternate, saat gempa terjadi, sebagian besar warga panik dan berlarian keluar rumah. Gempa yang dirasakan kurang lebih 2 menit itu membuat warga yang berada di pesisir pantai mengungsi ke dataran tinggi.

Faisal Akbar, warga Kelurahan Sangaji, Ternate Utara, menyatakan, dirinya bersama istri dan tiga anaknya saat ini bermalam di Puncak Kelurahan Sangaji Utara. Ini dilakukan, lanjut Akbar, sebagai langkah waspada terhadap status peringatan tsunami yang dirilis BMKG.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

“Yang penting istri dan anak saya aman dari tsunami. Saat ini kami bermalam di rumah kakak, nanti kalau sudah benar-benar aman baru kembali lagi ke rumah,” sambungnya.

Irawan Lila
Author