Batik Tubo Akan Diterapkan Jadi Baju Dinas Sehari dalam Seminggu

Avatar photo
Ilustrasi Batik Tubo. (Foto istimewa)

Calon Wali Kota Ternate Mohammad Yamin Tawary akan menjadikan Batik Tubo sebagai pakaian dinas sehari dalam seminggu. Kebijakan menggunakan baju dinas ini akan diterapkan jika ia terpilih sebagai Wali Kota Ternate periode 2020-2025.

Menurutnya, Batik Tubo sebagai salah satu karya orang Ternate mesti mendapat perhatian khusus dari pemerintah, supaya industri ini bisa berkembang secara nasional dan internasional.

“Sebagai langkah pertama, Batik Tubo ini harus menjadi pakaian dinas satu hari, entah hari apa, nanti diatur, supaya Batik Tubo bisa terpromosi secara luas,” kata Yamin, saat silaturahmi dengan masyarakat Kelurahan Tubo, Senin malam, 30 Desember 2019.

BACA JUGA  Sosok Ayah Erik di Mata Warga Oba dan Pulau Tidore

Ia menyatakan, penerapan Batik Tubo sebagai pakaian dinas bukan hanya diterapkan bagi pegawai di lingkup pemerintahan, namun pegawai swasta juga akan diberlakukan.

“Kita bayangkan saja, kalau dalam sehari, pegawai pemerintahan di Kota Ternate pakai pakaian batik, pegawai hotel pakai, itu kan luar biasa dampaknya,” ujar Yamin.

Ia optimis dengan cara itu industri Batik Tubo akan terus berkembang, bahkan menyerap tenaga kerja semakin banyak.

“Sehingga lambat laun Batik Tubo akan mampu mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan pendapatan bagi pekerja industri seperti ini,” jelasnya.

Yamin mengaku, tidak hanya Batik Tubo yang akan dikembangkan tapi musik tradisional Gala Tubo, termasuk petani pun akan diperhatikan.

BACA JUGA  Sosok Ayah Erik di Mata Warga Oba dan Pulau Tidore

Fahnan, seorang warga Tubo, yang hadir dalam silaturahmi, mengaku kagum dengan ide yang disampaikan Mohammad Yamin Tawary.

“Ini ide yang bagus, sehingga kami sangat mengharapkan kalau pak Yamin terpilih, juga jangan lupa petani, karena kami kebanyakan di sini adalah petani,” ucap Fahnan.

Yamin menambahkan, mengenai aspirasi Fanhan dan warga lainnya, ia akan memberikan prioritas utama bukan saja pada masyarakat Tubo tetapi seluruh petani di Ternate untuk mengembangkan pertanian hortikultura dan peternakan.

“Ini untuk memenuhi pasokan ke pasar Ternate. Selain itu, perlu diversifikasi produk kelapa agar petani kelapa tidak bergantung lagi pada kopra yang harganya terus turun,” tambahnya.

BACA JUGA  Sosok Ayah Erik di Mata Warga Oba dan Pulau Tidore
Redaksi
Author