Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Dimulai 17 Agustus

Avatar photo
Ibrahim Muhammad. (Sahrul Jabidi/Kieraha.com)

Dinas Pendidikan Kota Ternate sudah siap membuka kembali sekolah dengan metode pembelajaran tatap muka. Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM ini akan dimulai dengan simulasi yang diagendakan berlangsung pada 17 Agustus di 12 sekolah SD dan 4 SMP.

Simulasi ini diprioritaskan bagi siswa yang baru duduk di bangku Kelas 1 SD dan Kelas 1 SMP.

“Ini dilakukan karena pada masa pembelajaran yang baru para siswa belum ada pengenalan lingkungan sekolah secara tatap muka,” kata Kepala Dinas Pendidikan Ibrahim Muhammad, ketika disambangi kieraha.com, di Kantor Dinas Pendidikan Kota Ternate, Selasa 11 Agustus.

Ia menjelaskan, KBM tatap muka ini sebelum simulasi akan diawali dengan supervisi tanggal 13 Agustus 2020, dengan melibatkan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ternate.

Supervisi ini untuk melihat kesiapan tenaga pengajar dan kesiapan sekolah serta lainnya.

“Seluruh Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP ini sebelum melakukan simulasi harus meminta izin orangtua siswa. Jika orangtua tidak memberikan izin, berarti tidak boleh,” ucapnya.

Jika simulasi ini berhasil, lanjut Ibrahim, maka seluruh sekolah di Kota Ternate akan kembali dibuka seperti biasa dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan pencegahan corona.

“Namun dilihat dulu uji coba ini, karena kita tidak bisa buka secara bersamaan,” lanjut dia.

Satu Minggu Dua Kali Tatap Muka

Ibrahim menyatakan, jadwal pembelajaran tatap muka untuk siswa itu dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu, dan untuk daring tetap dilaksanakan di luar KBM tatap muka.

Kepala Operasional Penanganan Covid-19 Kota Ternate, M Arif Gani menambahkan, simulasi KBM tatap muka yang direncanakan ini meliputi 12 sekolah SD dan 4 untuk SMP di wilayah Kecamatan Ternate Utara, Kecamatan Ternate Tengah, dan Kecamatan Ternate Selatan.

“Untuk sekolah yang wilayah kecamatan nya tidak ada kasus terkonfirmasi Covid-19, seperti Kecamatan Batang Dua, Hiri ,dan Moti, secara teknis nanti menyesuaikan,” lanjut Arif.

“Jadi sebelum pelaksanaan (KBM tatap muka) digelar, itu nantinya diatur lebih dahulu prosedurnya, yang dimulai dari pintu depan hingga apel siswa masuk ke kelas harus ada pengaturan jarak. Begitu pun dengan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam ruang kelas, dan untuk shift di dalam ruangan kelas pun maksimal 10 orang,” sambungnya.

Sahrul Jabidi
Author