Penataan Kawasan Makassar Timur Ternate Telan Rp 38 Miliar

Avatar photo
Sampah di barangka Ternate. (Kieraha.com)

Rencana pembangunan penataan kawasan kumuh di wilayah pesisir dan pantai, Kelurahan Makassar Timur, Ternate Utara, akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021.

Penataan kawasan ini menggunakan alokasi dana APBN Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 38 miliar. Item pembangunan tersebut diantaranya pembuatan anjungan, pelebaran jalan, penataan permukiman dan pembuatan drainase di wilayah Makassar Timur.

BACA JUGA Mereka yang Terancam di Pulau Ternate

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Ternate, Nuryadin Rahman mengemukakan, tahap pertama penataan kawasan ini dengan luas lahan mencapai 2 hektare dari total luas lahan target penataan kawasan ini 6 hektare.

BACA JUGA  Kejati Maluku Utara Didesak Periksa Rektor IAIN Ternate

“Pekerjaan tahap pertama penataan kawasan ini direncanakan mulai bulan Maret hingga selesai bulan Oktober 2021,” jelas Nuryadin, ketika dikonfirmasi, Sabtu 6 Februari 2021.

BACA JUGA Tentang Kota Seribu Benteng Portugis dan Belanda di Maluku Utara

Nuryadin menyatakan, penataan kawasan tahap pertama akan difokuskan di bagian Timur. Kemudian dilanjutkan ke bagian Barat hingga menuju ke Dodoku Ali di Salero.

Menurutnya, penataan kawasan ini juga berkaitan dengan Master Plan Kesultanan yang meliputi wilayah Limau Kananga, Limau Santosa, Bandara Uti, dan Dodoku Ali.

“Penataan ini akan disinkronkan, sehingga kepentingan masyarakat adat dan kebudayaan bisa bersinergi,” katanya.

Dukungan dari Pihak Kesultanan

Nuryadin menyatakan, rencana penataan kawasan ini sudah mendapat dukungan dari pihak Kesultanan Ternate. Ini setelah rapat bersama dengan perangkat kesultanan.

BACA JUGA  Waspada Peningkatan Aktivitas Gunung Gamalama di Ternate

“Alhamdulillah, rapat sudah dilakukan dan berjalan lancar. Jadi ada sejumlah pertimbangan yang perlu dikaji secara seksama, sehingga manajemen pembangunan ini bisa terintegrasi dengan pihak kesultanan. Beberapa catatan ini terkait program kerja yang diusulkan, seperti kawasan Dodoku Ali yang merupakan kawasan sejarah dan budaya,” jelasnya.

Dalam rapat tersebut lanjut Nuryadin, dihadiri oleh Jogugu, Bobato 18 dan Kapita Lau.

Sahrul Jabidi