WVI Gelar Workshop Guru Ramah Anak di Ternate

Avatar photo

Wahana Visi Indonesia atau WVI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate menggelar Workshop Pendidikan Harmoni Dodara Ngofa selama dua hari. Hadir 40 guru, kepala sekolah dari 6 sekolah pilot, dua sekolah pelaksana dan tim penebar pendidikan harmoni dodara ngofa.

Area Manager Kantor Operasional WVI Ternate Charles Frans mengatakan pelaksanaan kegiatan itu dimaksudkan agar guru-guru dapat mengembangkan RPP Kurikulum 2013. Yang merupakan integrasi dari pendidikan karakter harmoni dodara ngofa, PAKEM dan nilai karakter bangsa.

Dia mengemukakan, workshop ini menyisir pendekatan mengajar guru ramah anak di kota bermoto Bahari Berkesan itu. Sehingga memampukan guru melakukan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), dan tanpa melakukan kekerasan.

BACA JUGA

Sekolah di Maba Dapat Buku Siaga Bencana

Oknum Guru Diduga Cabuli Siswa

“Guru didorong untuk menerapkan disiplin positif dengan cara-cara yang kreatif sesuai karakter anak. Guru diharapkan mampu menanamkan nilai karakter harmoni diri, sesama dan alam pada anak melalui pembiasaan nilai, dapat mengelola suasana kelas, mengelola kegiatan inti pembelajaran dengan cara PAKEM dan kontekstual sesuai kearifan lokal Ternate,” ucap Charles saat memberikan sambutan pembukaan workshop Rabu (19/7/2017).

Pemkot Ternate melalui Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Azis Tukuboya, memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan WVI. Pihaknya mengharapkan kegiatan itu menjadi media belajar bagi peserta yang kemudian diterapkan di sekolah masing-masing.

Pendidikan Harmoni Dodara Ngofa merupakan pendekatan pendidikan karakter kontekstual yang dikembangkan oleh WVI, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate serta LPMP Maluku Utara.

“Model pendidikan ini mengambil nilai-nilai adat se atoran (kearifan lokal masyarakat Ternate) yang berisi nilai-nilai kehidupan peninggalan leluhur,” kata Azis.

Achmad Ferzal, salah satu Fasilitator dari TRUE Creative Aid Bogor, menambahkan, workshop ini memfokuskan guru belajar, berani berkarya dengan menggunakan apa yang ada, tidak mengada-ngada, dan tidak menunggu semua tersedia. “Ini supaya pendidikan harmoni dodara ngofa bisa menjadi sarana menghebatkan anak-anak dengan Ternate-nya.”

Author: Fandi Gani

Editor: Redaksi