5 Tradisi Unik yang Hilang di Pulau Hiri

Avatar photo

Pulau Hiri adalah salah satu kecamatan di kota Ternate, Maluku Utara. Memiliki kebudayaan dan tradisi yang unik. Sayangnya, kearifan lokal penduduk setempat tidak dirawat, punah dengan hadirnya campuran budaya luar.

Penduduk di Pulau Hiri secara kultur merupakan bagian dari masyarakat adat Kesultanan Ternate. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat setempat lulusan sekolah menengah atas.

Pemuda Pulau Hiri Sahroni A Hirto mengemukakan 5 tradisi unik yang tidak eksis lagi, di antaranya babari atau gotong royong, siboso soa atau membiarkan alam beristirahat, hau lianga atau memancing ikan menggunakan layangan, dan sigofi ngolo atau membersihkan laut.

Menurut Sahroni, kelima tradisi pribumi setempat punah karena tidak dilestarikan oleh generasi. Karena itu, pada Maret 2017, kelompok pemuda Pulau Hiri akan mengadakan festival.

“Gagasan festival betema Momorom Kie se Gam (berembuk bersama dan bercerita soal kampung) dimulai 5 Maret-Agustus 2017. Festival ini mengangkat isu mengembalikan kearifan lokal,” kata Sahroni, Minggu (26/2/2017).

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara itu mengatakan, gagasan berembuk bersama dan bercerita soal kampung berawal dari keresahan kelompok pemuda Hiri di Pulau Ternate.

“Tujuannya untuk mengingatkan kembali kearifan lokal yang sudah hilang, sekaligus mengangkat dan mengambil semangatnya,” kata dia.

Parade Perahu Layar

Sebagai pulau yang memiliki sejarah tentang penduduk yang menggantungkan hidup di laut, kata Sahroni, kegiatan festival nantinya akan didasari oleh fenomena hilangnya tradisi lokal setempat.

“Karena saat ini banyak yang sudah berubah, seperti tradisi menangkap ikan menggunakan layang-layang dan tradisi sigofi ngolo atau membersihkan laut. Karena itu rangkaian festival nanti nuansa-nuansa ini yang dihidupkan,” katanya.

Sahroni memastikan ada beberapa kearifan lokal yang diangkat pada festival tersebut.

“Untuk rangkaian kegiatan ada siboso soa yang diawali dengan sigofi gam atau tawaf kampung, dan sigofi ngolo. Setelah itu ada hau lianga yang disertakan dengan oti side atau parade perahu layar nelayan sekaligus pencanangan destinasi wisata,” tutupnya.