Marliza M Tauhid Dilantik sebagai Bunda Literasi Kota Ternate

Avatar photo
Bunda Literasi Kota Ternate Marliza M Tauhid bersama Wali Kota M Tauhid Soleman. (Yadi Ismail/kieraha.com)

Wali Kota M Tauhid Soleman melantik Marliza M Tauhid sebagai Bunda Literasi Kota Ternate, Kamis 1 September 2022.

Acara yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ternate ini dengan tema Pembudayaan Literasi Menuju Masyarakat Cerdas. Kegiatan ini diharapkan dapat mensosialisasikan dan memotivasi masyarakat Ternate untuk membudayakan gemar membaca buku dan menulis.

BACA JUGA Gubernur Senang Polda Maluku Utara Mulai Aktif Berkantor di Sofifi

Tauhid menyebutkan bahwa insan yang berkualitas dan memiliki budaya saing harus memahami enam dimensi literasi dasar. Ini antara lain literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya dan literasi finansial.

“Salah satu dari enam literasi dasar yang perlu kita kuasai ini adalah literasi baca dan tulis. Karena dengan membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Keduanya tergolong literasi fungsional dan berguna bagi kehidupan kita,” ujar Alumni STPDN Sumedang, Jawa Barat ini.

Tauhid menyatakan budaya literasi baca dan tulis menghasilkan dua manfaat, yaitu membangun minat membaca dan membangun kegiatan baca itu sendiri.

“Melalui membaca sama halnya menggenggam seisi dunia. Pembudayaan membaca buku harus digiatkan secara dini. Kegemaran membaca bukan bawaan sejak lahir, melainkan harus dipupuk dan dibina setelah anak dilahirkan. Peran ibu sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, sehingga dalam pengembangan pembudayaan membaca terhadap anak, ibu yang menjadi perpustakaan pertama yang mereka tahu,” jelas Tauhid.

Kegiatan ini merupakan wujud dan amanat UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

“Gerakan literasi ini merupakan investasi yang sedang kami tanamkan untuk masyarakat Kota Ternate yang berdaya saing di masa depan. Salah satunya keberadaan Bunda Literasi ini bisa menjadi panutan sekaligus contoh untuk masyarakat kita agar gemar membaca dan bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi dari hasil bacaanya,” sambung Tauhid.

Yadi Ismail