‘Gam Ma Cahaya’ Awali Pesta Rakyat Kieraha 2018

Avatar photo
Kadaton Kesultanan Ternate. (kieraha.com)

Penyelenggaraan Festival Legu Gam di Lapangan Salero, depan Ngara Lamo Kedaton Kesultanan Ternate, pada 13 April 2018 siap digelar. Panitia pesta rakyat tahunan ini sudah mulai melakukan persiapan dan koordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Festival Legu Gam merupakan pesta rakyat yang diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi mendiang Sultan Ternate Mudaffar Sjah. Pesta rakyat ini sudah menjadi tradisi dan adat istiadat Moloku Kieraha (sebutan lain Maluku Utara).

Ketua Umum Festival Legu Gam 2018, Firman Mudaffar Sjah mengemukakan, pesta rakyat yang digelar setiap tahun sejak 13 April 2002 itu telah menjadi agenda wisata tahunan serta masuk dalam kalender ivent tahunan pariwisata nasional.

BACA JUGA

Cerita Alquran Tua di NTT Menurut Jogugu Kesultanan Ternate

Misteri di Balik Makam Orang-Orang Suci yang Mendiami Ternate

Putra mendiang Sultan Ternate ini mengatakan penyelenggaraan pesta rakyat yang ke17 kalinya ini akan berbeda dengan Legu Gam sebelumnya. Karena pesta rakyat 2018 akan lebih menonjolkan adat dan budaya Moloku Kieraha.

“Juga pada pelaksanaan Legu Gam kali ini akan membantu ekonomi rakyat kecil khususnya di kota Ternate,” ujar Firman saat melakukan konfrensi pers, di Pendopo Kedaton Kesultanan Ternate, Jumat (20/10/2017) sore.

Dia mengatakan tema besar yang diangkat pada ivent tersebut adalah Ternate Mercusuar Indonesia, Indonesia Mercusuar Dunia. “Ini sesuai harapan dan cita-cita dari almarhum Sultan Ternate saat berada pada diskusi-diskusi resmi maupun saat berbincang lepas dengan tamu almarhum semasa hidup,” ujar dia.

Firman mengatakan tema besar Legu Gam kali ini akan menjadi tema umum pada setiap pelaksanaan event tahunan tersebut di tahun-tahun mendatang.

“Sehingga nantinya panitia pada setiap pelaksanaan Festival Legu Gam hanya tinggal mencari sub temanya saja. Ini kami lakukan sebagaimana cita-cita almarhum Sultan Ternate yang menginginkan Ternate menjadi mercusuar Indonesia, dan Indonesia mercusuar Dunia,” kata Firman.

Abdurahman Soleman, Sekretaris Umum Festival Legu Gam 2018, menambahkan, sejuah ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, baik provinsi maupun pemkot setempat. “Insyah Allah dalam waktu dekat kami akan melakukan kunjungan untuk membicarakan tahapan selanjutnya,” sambung dia.

Abdurahman mengemukakan, beberapa rangkaian acara yang disusun panitia pesta rakyat ini akan diawali dengan workshop dan sosialisasi kepada seluruh peserta maupun masyarakat, terkait materi acara yang akan digelar.

Berikut susunan acara Festival Legu Gam 2018 yang dihimpun KIERAHA.com, di antaranya meliputi workshop dan sosialisasi yang dilakukan Februari 2018, expo Legu Gam 25 Maret-13 April, pawai obor 30 Maret bertajuk Gam Ma Cahaya (kota yang bercahaya) akan mengawali pembukaan pesta rakyat tersebut.

Juga dirangkaikan dengan panggung budaya selama penyelenggaraan Legu Gam, ritual Kololi Kie (upacara adat memohon keselamatan), karnaval budaya, khatam quran anak-anak se kota Ternate 12 April, pentas semalam Kieraha 7 April dengan melibatkan empat Kesultanan di Maluku Utara, lomba Dolo Bololo (seni sastra Ternate) 2-6 April, dan in momorian Sultan Mudaffar Sjah 13 April 2018.

Author: Putri Ways

Editor: Redaksi