DLH Kota Ternate kewalahan melakukan pemotongan pohon yang meresahkan masyarakat, di jalan raya pusat kota setempat. Penyebab diantaranya karena usia mobil crane yang dipakai memotong pohon terlampau tua dan personel Satgas potong pohon yang sedikit.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Tonny S Pontoh, ketika dikonfirmasi kieraha.com, saat memantau pemotongan pohon tumbang di depan Kantor Kejati Malut.
“Walaupun keterbatasan armada dan Satgas potong pohon, tetapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melayani pengaduan masyarakat,” katanya, Rabu siang.
Tonny menyatakan, mobil yang digunakan untuk potong pohon sejauh ini hanya satu unit dengan kondisi yang sering rusak. Begitu juga dengan jumlah personel Satgas hanya 12 orang.
“Dengan keterbatasan ini kami tidak bisa melayani semua pengaduan yang masuk secara bersamaan, karena itu kami harapkan dari masyarakat agar lebih bersabar,” lanjut Tonny.
Pelayanan Sesuai Antrian
Menurut Tonny, pelayanan pengaduan masyarakat ini dilakukan DLH sesuai daftar yang masuk. Bahkan dari daftar tersebut ditindaklanjuti sesuai nomor antrian pengaduan.
“Tidak mungkin dalam sehari kita bisa selesaikan 10 pengaduan. Meski begitu, kami DLH tetap berusaha agar seluruh laporan pengaduan masyarakat ini diselesaikan,” katanya.
Ia mengimbau, kepada masyarakat agar bersabar karena pohon tumbang ini bagian dari bencana alam yang tidak diduga. Yang karena cuaca ekstrem sehingga pohon tumbang.
BACA JUGA Gara-Gara Pohon Tumbang Warga Kasturian Kecewa dengan Pemkot Ternate
“Jadi kejadian alam ini tidak ada yang bisa prediksi, karena ini kehendak alam dan bukan kehendaknya manusia, sehingga kita semua harus lebih banyak berikhtiar,” ujar Tonny.
Ia memastikan, seluruh pohon di jalan pusat kota yang rentan tumbang akan ditebang.
“Tahun ini kita tebang semua dan akan diganti dengan jenis pohon baru,” tambahnya.
Ikuti juga berita tv kieraha di Google News