Cerita Alquran Tua di NTT Menurut Jogugu Kesultanan Ternate

Avatar photo
Alquran tertua. (Dok istimewa)

Jogugu Kesultanan Ternate Mahmud Zulkiram M Chaeruddin mengemukakan Alquran tua yang terbuat dari kulit kayu di NTT merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Ternate kala menyebarkan Islam di Alor sekitar 1.500 tahun silam.

Jogugu membenarkan ayat-ayat dalam kitab suci umat Islam tersebut menggunakan tulisan tangan. Di setiap lembaran terdapat tinta hitam dan merah yang digunakan. Jogugu mengatakan meski Alquran ini telah berusia ribuan tahun, namun tulisan ayat-ayat suci di dalamnya masih bisa dibaca.

Menurut Jogugu, Alquran tersebut saat ini masih disimpan rapi di rumah milik Nurdin Gogo (keturunan langsung dari Lang Gogo) yang merupakan salah satu keturunan Kesultanan Ternate, di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat, Kabupaten Alor.

Sementara, peninggalan Alquran yang berada di Kadaton Kesultanan Ternate, kata Mahmud, semuanya ditulis menggunakan kertas dengan tinta hitam yang diambil dari cairan hewan laut cumi-cumi.

“Seluruh Alquran asal Kesultanan Ternate yang berada di Kadaton saat ini berbeda dengan Alquran yang ditemukan di Alor, NTT. Juga Alquran yang paling tua di Kadaton dibuat sekitar 1.600 tahun silam menggunakan kertas dan tinta cumi-cumi,” ujar Jogugu, kala disambangi, di depan pondok Al Habib Abubakar, Kampung Tengah, Ternate, Sabtu malam, 17 Juni 2017.

Jogugu berharap dengan penemuan Alquran kulit kayu di NTT ini dapat menjadi sebuah kebanggaan Bangsa Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

“Karena kitab suci Alquran ini memiliki nilai historis yang juga sebagai salah satu kisah penyebaran Islam di Nusantara,” katanya.