Barat Laut Pulau Ternate diguncang gempabumi tektonik, Rabu (20/2/2019) sekitar pukul 09.10 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki kekuatan 5,9 Skala Richter (SR).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, episenter gempabumi terletak di koordinat 0,77 LU dan 126,2 BT, atau di laut jarak 131 km arah barat Ternate, kedalaman 62 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triono menyatakan, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah.
“Akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku. Gempabumi di wilayah laut sebelah barat Kota Ternate ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault),” kata Rahmat sesuai rilis yang diterima Kieraha.com, Rabu pagi WIT.
Dampak gempabumi berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, lanjut Rahmat, dirasakan di Ternate dengan intensitas sekitar II-III MMI, di Manado, Bitung dan Kotamubagu dengan intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Kepada masyarakat BMKG mengimbau agar tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.