IAGI Maluku Utara Akan Gelar Diskusi Potensi Longsor Pulau Ternate

Avatar photo
Galian C Kalumata Ternate. (Hairil Hiar)

Intensitas curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama sedang berlangsung di Kota Ternate dan wilayah lainnya di Malut.

Kondisi ini disampaikan sebagai bagian dari dampak fenomena alam La Nina. Salah satu dampak fenomena dari La Nina yaitu adanya gerakan tanah atau longsor yang terjadi. Ini disampaikan Ikatan Ahli Geologi Indonesia Provinsi Malut, Senin 18 Januari 2021.

BACA JUGA

Korban Banjir Halmahera Masih Bertahan di Pengungsian

“Untuk menyikapi kondisi ini, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara akan menyampaikan data hasil identifikasi potensi longsor khususnya di wilayah Pulau Ternate dengan melakukan pemetaan geologi permukaan di beberapa wilayah teridentifikasi,” kata Ketua IAGI Malut, Abdul Kadir Dedy Arif, melalui rilis yang diterima kieraha.com, Senin malam WIT.

Dedy mengatakan wilayah teridentifikasi longsor ini disampaikan sesuai pemetaan urutan penyusun batuan Pulau Ternate atau stratigrafi, pemetaan geologi struktur (mekanisme pergerakan tektonik terhadap batuan penyusun), dan bentang alam dengan nilai slope yang mempengaruhi stabilitas kelerengan dan batuannya atau geomorfologi.

“Wilayah pemetaan secara regional ini hanya difokuskan di wilayah Kecamatan Ternate Selatan, Ternate Tengah, Ternate Utara, Ternate Barat dan Kecamatan Pulau Ternate. Proses identifikasi ini dimulai sejak tanggal 7 hingga 16 Januari kemarin. Hasil ini baru akan disampaikan pada saat diskusi terbatas, yang dilaksanakan di Kantor BPBD Ternate pada 21 Januari 2021,” sambung Dedy.

Harapan dari hasil identifikasi potensi longsor di Pulau Ternate yang akan disampaikan ini dapat menjadi bagian dari acuan mitigasi.

“Juga sebagai literasi yang bisa diperbaharui untuk pengembangan Ternate ke depan.”

Sahrul Jabidi