Ini yang Bikin Perempatan Jalan Jati dan Toboko Ternate Rawan Kecelakaan

Avatar photo
Traffic light rusak di simpang empat Jalan Jati, Ternate. (Silvana Amu/kieraha.com)

Traffic light atau lampu lalu lintas merupakan salah satu sarana prasarana penunjang primer bagi pengendara di tiap persimpangan jalan. Maraknya angka kecelakaan yang terjadi di titik-titik persimpangan pula tidak lekang dari kerusakan sarana yang satu ini.

Seperti halnya, keluhan pengendara bermotor Ali Kahar, soal kerusakan lampu lalu lintas di simpang empat RT15 Jalan Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate telah menyebabkan kecelakaan yang sering terjadi.

Ia menyatakan, traffic light di perempatan jalan tersebut sudah lama rusak. Keadaannya itu, kata Ali menyebabkan ruas jalan ini dinilai paling rawan dan membahayakan.

“Lampu merah (traffic light) di perempatan jalan Jati ini sudah lama tidak berfungsi. Di jalan kawasan ini adalah titik paling rawan. Dua hari lalu ibu-ibu nabrak anak sekolah,” tutur Ali, kepada kieraha.com, Kamis, 16 Maret 2023.

Kondisi lampu lalu lintas tersebut tak jauh berbeda dengan yang ditemukan di simpang empat Jalan Kelurahan Toboko. Agil, salah satu pedagang kaki lima yang ditemui di perempatan jalan mengaku, lampu lalu lintas di jalan tersebut juga sudah dua tahun mati total.

“Sudah sekitar dua tahun lalu tapi sampai sekarang belum diperbaiki,” jelas pria 62 tahun ini.

Agil dan Ali beranggapan bahwa Pemerintah Kota Ternate khususnya Dinas Perhubungan abai dengan persoalan keselamatan warga setempat. Warga Kota Ternate itu menduga ada pembiaran yang dilakukan Pemkot karena sampai sekarang belum dilakukan perbaikan.

Mochtar Hasyim, Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate menyatakan, kerusakan lampu lalu lintas tersebut sudah diketahui, sehingga ini bukan kesengajaan melainkan memang untuk perbaikan traffic light harus melalui penganggaran yang cukup.

“Yang berbeda antara traffic light dengan penerangan jalan umum adalah jika aduan hanya mengenai penerangan jalan umum kami dari Dinas Perhubungan cukup memberi beberapa bola lampu dan kemudian langsung bisa dipasang di titik-titik jalan yang membutuhkan penerangan. Sementara untuk perbaikan traffic light, selain harus melalui penganggaran yang cukup, pengerjaannya pun tidak se simple mengganti bola lampu,” kata Mochtar, begitu dikonfirmasi kieraha.com.

BACA JUGA Pedagang Pasar Barito Ternate Patungan Sewa Tenda untuk Jualan

Menurut Mochtar, perbaikan komponen alat dari traffic light itu memerlukan teknisi yang handal yang ternyata tidak ada di Ternate.

“Olehnya harus dikirim dulu ke Jakarta untuk kemudian digunakan di sini. Itulah mengapa hingga kini sebanyak 8 titik simpang tiga dan empat di Kota Ternate masih dalam keadaan belum beroperasi. Kerusakannya juga dikarenakan sudah dimakan usia, jadi saya sebagai Kepala Dinas Perhubungan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Prinsipnya kami tetap berupaya untuk segera memperbaikinya,” kata Mochtar.

Silvana Amu

Ikuti juga berita tv kieraha di Google News