Jenazah remaja 16 tahun yang dalam pengawasan buaya di air Danau Tolire Besar berhasil dievakuasi keluar ke daratan oleh Tim SAR Gabungan. Jasad korban yang diterkam buaya berukuran besar dengan panjang kurang lebih 3 meter itu sudah dibawa ke rumah duka korban, pada Kamis sore, 4 Agustus 2022, sekitar pukul 14.50 Waktu Indonesia Timur.
Proses evakuasi jenazah korban yang berlangsung mulai pukul 13.15 ini sempat terhambat oleh tebing tinggi, vegetasi hutan yang rapat dan kondisi jasad yang sudah 4 hari di air.
Dalam evakuasi korban dengan inisial FI alias Farjan ini disaksikan ratusan warga Ternate yang datang ke Danau Tolire, di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat.
Tangis histeris pecah saat jenazah korban tersebut tiba di rumah duka. Terlihat ratusan orang yang hadir dalam proses evakuasi jenazah ini meneteskan air mata.
“Proses evakuasi korban ini dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dari bawah menuju ke atas tebing dengan ketinggiannya hampir 200 meter dari permukaan (lokasi ditemukan jasad korban),” kata Kasubsi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Ternate, Bram Madya, ketika disambangi kieraha.com, di lokasi kawasan wisata Danau Tolire, Kamis siang WIT.
Bram mengatakan, adanya hambatan yang dialami Tim SAR saat proses evakuasi jasad korban ini membuat pihak SAR mengangkat jasad korban menggunakan bodypack dan tandu.
“Adanya hambatan ini yang membuat proses evakuasi sedikit terlambat. Juga dengan kondisi cuaca membuat Tim SAR berhati-hati dengan jalur yang dilewati untuk safety nya mereka,” sambung Bram.
Korban terkaman buaya di Danau Tolire Besar ini sebelumnya hilang saat memancing ikan bersama lima orang rekannya di bibir danau bentukan lava Gunung Api Gamalama ini.
Kelima rekan korban yang berhasil selamat kemudian melaporkan kejadian tersebut ke warga sekitar dan diteruskan ke Basarnas Ternate untuk operasi pencarian korban hilang.
Proses pencarian ini berlangsung selama tiga hari hingga akhirnya korban berhasil ditemukan dan dievakuasi ke daratan. Proses evakuasi pada hari kedua pencarian tidak dapat dilakukan karena jasad korban yang ditemukan mengapung masih dalam pantauan dan pengawasan 8 ekor buaya besar.
Kondisi Jasad Korban
Sadam Yunus, salah satu warga yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan menceritakan, evakuasi jasad korban ini sudah berhasil dilakukan hingga tiba ke rumah duka korban.
Kondisi jasad yang berhasil diangkat ini sudah kehilangan salah satu bagian organ tubuh.
“Alhamdulillah masih utuh. Hanya 1 tangan yang sabla so tarada (hilang),” kata Sadam, ketika disambangi di sisi barat Danau Tolire yang menjadi lokasi temuan korban yang dalam kondisi mengapung di air.
Ia mengatakan, jasad korban ini berhasil diangkat karena sudah jauh dari intaian buaya.
“Sebelumnya agak terlambat karena buaya masih berada di sekitar jenazah korban. Namun setelah dilakukan ritual oleh para tetua di sini sehingga buayanya kembali menjauh. Jumlah buaya itu sekitar 12 ekor. Juga ada buaya putih yang muncul ke permukaan,” tambahnya.