Masalah Sampah di Ternate Jadi Sorotan Massa Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Avatar photo
Tumpukan sampah di bawah Jembatan Tapak II. (Hairil Hiar/Kieraha.com)

Persoalan sampah di Pulau Ternate masih menjadi pekerjaan rumah M Tauhid Soleman dan Jasri Usman. Penanganan sampah sejak keduanya menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Ternate pada 26 April 2021, hingga sekarang belum menemukan juntrungannya.

Keberadaan sampah rumah tangga ini pun masih ditemukan di selokan dan barangka atau kalimati yang seakan menunggu hujan turun dan menyeretnya hingga ke laut.

BACA JUGA Sampah Menggunung hingga Terumbu Karang Rusak

Sampah ini juga menjadi sorotan dari pengurus wilayah KAHMI dan HMI Cabang Ternate, saat melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, di Kantor Walikota, Kelurahan Muhajirin, Kecamatan Ternate Tengah, Kamis, 1 September 2022.

Menanggapi tuntutan yang dibawa massa aksi ini, Wali Kota Tauhid Soleman mengaku bahwa pihak Pemerintah Kota Ternate kewalahan menangani masalah sampah karena keterbatasan armada.

“Tetapi insha Allah satu dua bulan sudah memiliki armada. Memang persoalan sampah di Kota Ternate bukan persoalan tata kelola, tapi perilaku dan juga masalah budaya. Saya orang di sini (Ternate) jadi saya tahu persis bagaimana keadaan masyarakat terkait dengan persoalan sampah,” ucap Tauhid di hadapan massa aksi tersebut.

Menurut wali kota, penanganan sampah ini akan ditata dan dibenahi secara perlahan. Ini dimulai dengan penataan sampah di beberapa kawasan Kecamatan pusat kota.

“Sehingga dia (kecataman ini) nanti menjadi perintis untuk kecamatan berikut. Sebab target pemerintah kota minimal ada tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ternate Utara, Ternate Tengah, dan Kecamatan Ternate Selatan akan diselesaikan. Minimal diakhir tahun 2022 ini tata kelola atau penanganan sampah (di tiga kecamatan) ini sudah selesai,” sambungnya.

Yadi Ismail