Nasib Petani Cengkih Ternate di Masa Pandemi Corona

Avatar photo
Panen cengkeh di Ternate. (Apriyanto Latukau/Kieraha.com)

Petani cengkeh di Kota Ternate mengeluhkan harga cengkeh yang tak kunjung naik selama pandemi virus corona melanda. Sejak awal Maret 2020 hingga bulan November ini harga cengkeh di pasaran Ternate terus merosot hingga mencapai Rp 52 ribu per kilogram.

Ibu Ica, petani cengkeh di Kelurahan Rua, Pulau Ternate, mengatakan harga ini masih lebih baik dari beberapa bulan sebelumnya Rp 65 ribu.

BACA JUGA

Harga Kopra Tembus Rp 9.000 per Kg

2 Oknum Pejabat Terbukti Langgar Netralitas Pilkada di Ternate

“Sekarang justru semakin turun. Kalau tahun lalu itu harga cengkeh masih Rp 80.000 lebih per kg,” lanjut Ibu Ica, ketika disambangi kieraha.com, di rumahnya, Rabu 11 November.

Hal senada disampaikan Sunarto Ali, salah satu petani cengkeh di Kelurahan Takofi, Pulau Moti, ketika dihubungi menyatakan, meski harga cengkeh terus merosot namun pihaknya tetap menjual cengkeh dengan harga murah. Ini demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Sunarto dan Ica berharap adanya perhatian pemerintah yang memperhatikan nasib mereka. Karena di masa pandemi ini harga cengkeh terus turun, sementara harga bahan pokok naik.

Terkait harga cengkeh di pasaran Ternate ini, juga disampaikan pemilik Modern Raya, salah satu toko pembeli hasil bumi, menuturkan, harga cengkeh sejak sebulan terakhir masih Rp 52 ribu per kg. Harga ini masih lebih baik dari dua bulan sebelumnya Rp 60 ribu lebih.

“Harga cengkeh Rp 52.000 (per kg) ini sesuai dengan permintaan pasar,” katanya. (kr1)

Apriyanto Latukau
Author