Persaingan pasangan bakal calon untuk mendapatkan partai politik dalam Pilkada Kota Ternate 2020 makin sengit. Hingga saat ini, sudah muncul dua pasangan bakal calon yang mendapat rekomendasi B1 KWK atau formulir syarat dukungan ke KPUD Kota Ternate.
Dua pasangan tersebut adalah Merlisa-Juhdi yang diusung PDI Perjuangan, Berkarya dan PAN, serta pasangan MHB-Asghar yang diusung Partai Hanura, Gerindra dan Golkar.
Pasangan ketiga yang juga dipastikan ikut dalam kontestasi pilkada di Ternate ini adalah Yamin-Abdullah. Ini setelah DPP PPP resmi mengeluarkan rekomendasi kepada keduanya pada tanggal 24 Agustus 2020. Keduanya juga sudah mengantongi dukungan Perindo.
Dukungan PPP terhadap Yamin Tawary dan Abdullah Taher tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: 181/SK/DPP/C/VIII/2020 tentang Persetujuan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate. Keputusan ini diterima langsung di Kantor DPP PPP.
“Kami sangat bersyukur atas kepercayaan ini, setelah dengan sah menerima B1 KWK dari PPP. Selanjutnya menunggu rekomendasi dari Demokrat,” kata Yamin, Senin sore WIT.
Dengan begitu, maka Yamin dan Abdullah telah memperoleh dukungan 3 kursi dari PPP dan 1 kursi dari Partai Perindo. Yamin kemudian menjelaskan, sisa 4 kursi tambahan menunggu jadwal penyerahan dari Partai Demokrat dalam bentuk B1 KWK, Rabu, 26 Agustus 2020.
Politisi senior Maluku Utara itu meyatakan, dengan mengantongi rekomendasi PPP maka Ia dan Abdullah bertekad untuk memenangkan Pilkada Ternate yang dihelat 9 Desember nanti.
“Agar tidak mengecewakan partai-partai yang telah mengusung kami,” lanjut Yamin.
Kemungkinan Muncul Poros Baru
Dari jumlah partai yang sudah mengeluarkan form B1 KWK kepada tiga pasangan calon tersebut, maka dipastikan masih ada pasangan baru yang akan muncul di pilkada itu. Sebab, yang tersisa saat ini masih tiga partai yakni PKB 4 kursi, Nasdem 3 kursi, dan PKS 1 kursi.
Abdul Kadir Bubu, Akademisi Unkhair Ternate menyebutkan, akan ada poros baru setelah melihat konsistensi PPP dan Partai Demokrat yang kian melekat di Yamin-Abdullah.
Menurutnya, poros baru tersebut gabungan antara Partai Nasdem, PKB, dan PKS.
Meskipun Asghar Saleh, wakil dari pasangan calon wali kota Hasan Bay juga merupakan kader Nasdem namun sampai sekarang Nasdem belum memilih kandidat manapun.
“Ini bisa jadi ada poros baru, sebab dalam politik hingga memasuki injury time seperti ini masih ada kemungkinan. Poros baru tersebut antara PKB, Nasdem dan PKS,” tambahnya.