Sampah di wilayah Kota Ternate masih menjadi pemandangan yang biasa dijumpai di kawasan barangka. Sampah yang ditemukan ini sebagian besarnya berasal dari sampah rumahan.
Sampah yang ditemukan paling banyak pada saat musim hujan. Anehnya, setiap pergantian pemimpin pun tetap saja sampah tersebut ditemukan. Parahnya sampah dengan ragam jenis ini terseret hingga ke laut yang menjadi tempat hidupnya habitat dan ekosistem laut.
Sampah yang terseret hingga ke laut Ternate Andalan ini diantaranya bungkusan mie instan, bokor, botol plastik, dispenser, popok bayi, televisi, styrofoam hingga ragam jenis lainnya.
Menurut Kepala DLH dan Kebersihan Kota Ternate, M Syafei bahwa wilayah barangka ini sudah dibersihkan dan diangkut sampahnya oleh petugas Kebersihan setempat.
“Tetapi selalu ada sampah. Solusinya jangan buang sampah di got (saluran drainase) dan di barangka (kalimati). Sampah yang dibuang sembarangan saat hujan akan terbawa ke saluran air dan ke barangka dan akhirnya ke laut,” katanya, Selasa 9 April 2024.
Menurut Syafei, keberadaan sampah di Ternate butuh kesadaran bersama. Terutama untuk saling mengingatkan agar membuang sampah pada tempatnya.
Koordinator Advokasi Samurai Wandi Riswanto menyebutkan, keberadaan sampah di barangka dan di laut Ternate terjadi karena tidak ada kesadaran bersama. Juga buruknya pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kota setempat.
“Ini yang menyebabkan warga membuang sampah ke got dan barangka,” tambahnya. *