Soal Cengkih Ternate yang Bikin Belanda dan Portugis Jajah Indonesia

Avatar photo

Legitimasi city branding Ternate Kota Rempah yang diakui oleh Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM akan berlaku selamanya.

“Siapapun yang akan jadi wali kota, yang akan menyusun RPJMD berikutnya, branding kita satu yakni Ternate Kota Rempah,” kata Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Senin 29 Agustus.

BACA JUGA Perlu Revitalisasi Kejayaan Cengkih Maluco

Menurutnya, sejumlah program yang terintegrasi dengan OPD dalam penguatan IKM dan UKM yang ada di Ternate juga akan didorong membangun identitas Ternate Kota Rempah.

“Kalau yang kita tau ada Kopi Toraja, Kopi Aceh, Coto Makassar dan lainnya, nah kita akan daftarkan cengkih Ternate yang memiliki citarasa yang berbeda dengan beberapa daerah bahkan dunia,” ujarnya.

Ia mengatakan cengkih Ternate akan memperkuat branding Ternate Kota Rempah, sebab yang dikejar bukan volumenya melainkan kualitas cengkihnya.

“Ada kekuatan narasi yang kami bangun bahwa dulu ketika Belanda dan Portugis datang itu karena mencari kualitas dari cengkih. Jadi akan berbeda jika cengkih ini ditanam di Gorotalo maupun di daerah lainnya,” lanjut Rizal.

BACA JUGA Kejayaan Cengkih Pulau-Pulau di Bawah Angin yang Hilang

Ia menambahkan, pekan depan cengkih Ternate juga akan didaftarkan ke DJKI Kemenkum HAM.

“Nanti dibantu teman-teman ICCN dan Kemenparekraf untuk melegitimasi ini,” tambahnya.

Zaki Nino