Praktik pungutan liar atas pengelolaan kawasan ruang publik di dalam Benteng Oranje, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate mulai dikeluhkan oleh komunitas seni dan budaya. Dugaan pungli ini mulai terjadi sejak Kantor Dinas Kebudayaan Kota Ternate ditempatkan di dalam kawasan cagar budaya setempat.
“Padahal oleh Pemkot Ternate telah sampaikan bahwa kawasan ini menjadi ruang publik dan pusat pengembangan karya seni dan budaya yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas secara gratis,” kata Ketua Genpi Malut, M Sofyan Ansar, kepada kieraha.com, Rabu malam, 25 Oktober 2023.
Ia menyebutkan, dugaan pungli yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Kota Ternate ini untuk setiap komunitas yang menyelenggarakan event. Nilai yang dipungut oleh dinas setempat dengan kisaran sebesar Rp 500 ribu per event.
“Bahkan uang yang ditagih pun tidak tahu peruntukannya untuk apa. Karena untuk jasa petugas kebersihan di dalam kawasan Benteng Oranje ini sudah digaji langsung oleh Balai Perlindungan Cagar Budaya (BPCB) Kota Ternate, sehingga dengan tagihan per event Rp 500 ribu itu penggunaannya untuk apa. Ini kan selama ini tidak jelas,” ujar Sofyan.
Tagihan uang yang diminta, lanjut Sofyan, juga tidak memiliki dasar acuan yang jelas seperti Peraturan Walikota maupun lain sebagainya.
“Karena sampai sekarang belum ada Perda (Perwali) yang mengatur soal dikenakannya retribusi terkait pemanfaatan ruang publik dalam Benteng Oranje, maka ini kami anggap bagian daripada pungli,” jelasnya.
Sofyan berharap, kepada Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman agar dapat mengambil langkah tegas, untuk menindaklanjuti dugaan praktik pungli yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Kota setempat.
“Kami juga berharap agar Pemkot Ternate dapat membentuk pengelola Benteng Oranje, yang didalamnya ada kolaborasi antara Pemerintah dengan komunitas pengembangan seni dan budaya yang ada di dalam kawasan benteng ini,” sambungnya.
Kieraha.com berusaha menghubungi Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate Sarif Sabatun. Namun upaya konfirmasi melalui telepon ini belum bersambut. *