Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Ternate, Mohammad Arif Gani menyatakan, hingga saat ini belum menerima laporan terkait dampak gempa bumi magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Pulau Ternate dan sekitarnya di Maluku Utara.
Arif membenarkan, gempa yang terjadi pada Senin malam, 13 April 2020, sekitar pukul 23.59 WIT, dirasakan cukup kuat. “Sehingga sebagian besar warga kaget. Juga karena saat gempa terjadi itu di saat warga mulai beristirahat,” kata Arif, di depan Kantor Wali Kota Ternate, Selasa (14/4/2020).
Kustoro Hariyatmoko, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ternate menambahkan, gempa magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Maluku Utara itu terjadi karena aktivitas sesar di dasar laut.
Ia mengimbau kepada warga yang merasakan gempa bumi tersebut agar tidak perlu panik. Sebab gempa yang terjadi pada Senin malam itu tidak berpotensi tsunami.
“Untuk update gempa susulan sejauh ini hanya terjadi 1 kali pasca gempa tersebut. Itu pun skalanya jauh lebih kecil,” sambung Kustoro.
Data BMKG sebelumnya menyebutkan, pusat gempa itu terletak di koordinat 0,29 Lintang Utara dan 126,82 Bujur Timur, atau 81 km arah barat daya Ternate dengan kedalaman 13 km. Gempa tersebut dirasakan di wilayah Ternate, Tidore III-IV MMI, Sofifi III MMI, dan Labuha I-II MMI.