Calon wali kota Mohammad Yamin Tawary, akan membebaskan biaya pendidikan untuk SD dan SMP di Kota Ternate, Maluku Utara. Hal itu disampaikan Yamin dalam setiap agenda silaturahmi di beberapa kelurahan wilayah Kota Ternate.
Menurutnya, wajib belajar 9 tahun bagi warga negara Indonesia adalah program minimal, yang harus diikuti oleh warga atas tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah.
“Seorang wali kota memang harus bisa membebaskan biaya apapun saat anak-anak menempuh pendidikan wajib belajar 9 tahun,” kata Yamin, saat bertatap muka dengan warga Kelurahan Sasa, Ternate Selatan, Kamis, 2 Januari 2020.
Yamin menyesalkan, selama ini masih ditemukan pungutan biaya kepada siswa, seperti biaya pendaftaran, uang seragam, tambahan buku belajar, ujian, dan uang pengambilan ijazah.
“Jika saya wali kota, akan saya bebaskan biaya itu semua. Seragam sekolah harus kita (pemerintah) yang sediakan, karena semua itu bisa dilakukan oleh seorang wali kota,” ucapnya.
Mantan Ketua DPP KNPI periode 1990-1993 itu mengaku, dirinya punya banyak pengalaman mengurusi pendidikan. Dengan demikian, sambung dia, ada jalan yang akan ditempuh untuk menerapkan pendidikan gratis bagi SD dan SMP.
“Saya tahu caranya, makanya saya berani bilang bebaskan biaya pendidikan,” jelasnya.
Bagi Yamin, menjadi seorang wali kota harus ada keberpihakan kepada rakyat dalam setiap kebijakan apapun. “Ini masyarakat kita, mereka memilih kita, jadi wali kota, jadi DPRD dan jadi pemimpin. Sehingga wajib kepala daerah atau wakil rakyat untuk berpihak kepada masyarakat. Jangan bikin senang diri sendiri, tapi bikin susah rakyat,” tambah Yamin.