Tidore  

Yang Dirintis Sultan Tidore dan de Elcano 500 Tahun Lalu Terulang Kembali

Avatar photo
Rangkaian kegiatan penyambutan Kapal Juan Sebastian de Elcano di Tidore 27 Maret 2021. (Foto Fuad At)

Kedatangan Kapal Juan Sebastian de Elcano di Perairan Tidore, Provinsi Maluku Utara, merupakan bagian dari rangkaian peringatan 500 tahun perjalanan keliling dunia Ferdinand de Magelhaens dan Juan Sebastian de Elcano hingga singgah di Tidore pada 1521.

Kapal de Elcano yang ditumpangi 270 orang dan berlabuh di Perairan Pantai Tugulufa ini berlayar langsung dari Spanyol. Kedatangan kapal ini disambut meriah di Kota Tidore.

BACA JUGA Tentang Kapal Juan Sebastian de Elcano yang Kembali Berlabuh di Tidore

Dalam kesempatan itu, Sultan Tidore Husain Sjah meminta, kepada Wali Kota Tidore dan Duta Besar Spanyol agar merintis kembali sejarah yang sebenarnya, tentang kedatangan Juan Sebastian de Elcano ketika berhadapan dengan Sultan Tidore, Al Mansyur. Pertemuan kala itu dilakukan di antara Mareku dan Rum.

“Prasasti yang diletakkan di Tugulufa hanya sebagai tempat latihan saja. Insha Allah, pada perayaan puncak, kita kembali mengikuti alur sejarah yang sebenarnya,” lanjut Sultan.

Husain mengatakan, dirinya tidak membayangkan bahwa apa yang pernah dirintis oleh Sultan Al Mansyur dan Juan Sebastian de Elcano pada 500 tahun lalu terulang kembali pada Sabtu 27 Maret 2021. Kedatangan Spanyol kala itu, karena ada Tidore dan belum ada Indonesia.

BACA JUGA  Wali Kota Tidore Berharap BRI Soasio Terus Tingkatkan Kerjasama

“Peristiwa universal antara Spanyol dan Kesultanan Tidore saat itu membawa nilai-nilai kemanusiaan yang sangat luar biasa dan mengajarkan cara menghormati peradaban antar sesama umat manusia, terutama umat yang ada di Spanyol dan Tidore. Kedatangan bangsa Spanyol tidak semata-mata membawa misi perdagangan,” ujarnya.

“Bahkan, Sultan Al Mansyur saat itu tidak semata-mata menerima Spanyol sebagai orang luar, namun datang membawa nilai peradaban yang sesuai dengan kultur yang ada di Tidore,” lanjut Sultan.

“Maka Sultan Al Mansyur dengan segala kemuliaannya menghamparkan karpet merah untuk Spanyol. Itu yang diajarkan leluhur dan kami pelihara sampai saat ini,” sambungnya.

Sultan Husain membayangkan, jika saat itu bangsa Spanyol datang seperti negara lain yang tidak membawa nuansa persahabatan, maka peringatan 500 tahun tersebut meski duduk bersama namun suasana akan berbeda dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

“Tapi karena Spanyol datang membawa nilai kemanusiaan dan kita adalah orang yang tahu menghormati dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan (sehingga keakraban langsung terjalin). Spanyol adalah bagian dari Tidore dan Tidore bagian dari Spanyol,” ujar Sultan.

Untuk itu, Sultan Husain mengajak kepada Tidore dan Spanyol untuk menjaga kebersamaan ini, saling bahu membahu untuk membangun keadaban secara universal.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

“Saya meminta kepada Duta Besar Spanyol untuk memberikan support penuh untuk Sail Tidore. Spanyol, Anda adalah saudara kami dan kami adalah saudara Anda,” kata Sultan.

Jose Maria Matres Manso, Duta Besar Spanyol di Indonesia memberi rasa hormat kepada gubernur, wali kota dan Sultan Tidore. Jose bahagia bisa kembali ada di Tidore.

“Sebagai Duta Besar Spanyol, kami bangga karena kapal kami bisa parkir di Perairan Tidore,” ucap Jose yang diterjemahkan oleh juru bahasa, Kris Syamsuddin di acara itu.

Saat ini, seluruh dunia masih dalam situasi sulit karena pandemi Covid-19. Biasanya, kapal latih Spanyol ini sebelum Covid-19 selalu berlayar dengan sejumlah program.

“Tidak hanya berhubungan dengan pihak-pihak otoritas. Tapi biasanya, orang yang ada di kapal akan berhubungan langsung dengan masyarakat lokal,” katanya.

Kapal latih Spanyol ini sebenarnya tidak bisa berlayar lagi karena situasi Covid-19, namun Pemerintah Spanyol tetap memaksakan kapal Juan Sebastian Elcano harus masuk ke Kota Tidore. Karena Indonesia dan Kota Tidore adalah prioritas dalam kunjungan kapal ini.

“Ini adalah era baru untuk kembali memulai persahabatan dan kerjasama yang lebih baik lagi,” tuturnya.

BACA JUGA  26 Tim Siap Berlaga di Indonesiana Futsal Tournament II
Kapal Juan Sebastian de Elcano saat diarak oleh Kapal Juanga Hongi Kesultanan Tidore. (Fuad At/Kieraha.com)

Bagi Jose, melalui Kris bahwa sejarah tidak bisa dilupakan. Apa yang telah dilakukan, seperti hubungan persahabatan, kebaikan dan keramahtamahan yang dilakukan oleh Sultan Mansyur pada saat itu yang membantu Kapal Juan Sebastian de Elcano yang datang 500 tahun lalu, itu menunjukkan hubungan persahabatan yang baik antara kedua negara.

Setelah 500 tahun, Kapal Juan Sebastian de Elcano yang ada di Perairan Tidore saat ini adalah simbol hubungan persahabatan antara Kota Tidore Kepulauan dan Spanyol.

Jose menegaskan, sebagai duta besar, dirinya menerima semua masukkan dari Wali Kota Tidore Ali Ibrahim dan Sultan Husain Sjah dengan segala bentuk kerjasama dan support.

“Kami akan segera realisasikan,” ucapnya.

BACA JUGA Daftar Daerah di Maluku Utara yang Penduduk Miskinnya Paling Banyak

Kapal Juan Sebastian de Elcano yang akan berada selama 2 hari di Perairan Tidore juga memberikan tanda bahwa kick off Sail Indonesia 2021 di Tidore segera dimulai.

“Saya yakin dan percaya, Wonderfull Indonesia sebagai simbol dari Kementerian Pariwisata bukan sesuatu yang kosong. Karena benar bahwa Indonesia adalah negara yang sangat indah. Banyak potensi besar tapi yang paling menonjol adalah sektor industri pariwisata,” tambahnya.

**

Apriyanto Latukau