Tidore  

Siswa SD di Tidore Maluku Utara Ikut Ujian di Bawah Terpal

Avatar photo
Siswa SDN 2 Akedotilou saat mengikuti ujian. (Kieraha.com)

Pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer atau USBK menjadi permasalahan tersendiri untuk daerah kepulauan yang mengalami keterbatasan akses jaringan internet. Kondisi ini dialami sejumlah sekolah di Kecamatan Oba Tengah, daratan Halmahera, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, yang terpaksa melaksanakan ujian di bawah terpal pinggir pantai, Selasa, 6 April 2021.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Akedotilou, Ridwan Ahmad, menjelaskan bahwa keterbatasan jaringan internet di sekolah ini memaksakan pihak sekolah mengambil kebijakan setelah melakukan rapat dengan orangtua murid agar para siswa tersebut dapat mengikuti ujian secara online.

BACA JUGA Daftar Daerah di Maluku Utara yang Penduduk Miskinnya Paling Banyak

BACA JUGA  Wali Kota Tidore Berharap BRI Soasio Terus Tingkatkan Kerjasama

“Karena di sekolah tidak ada jaringan, sehingga torang (kami) harus membijakinya dengan melaksanakan ujian di pinggir pantai,” tuturnya, kepada kieraha.com di lokasi ujian.

SD Negeri 2 Akedotilou terletak di Dusun Bula, Desa Akedotilou, Kecamatan Oba Tengah. Sekolah ini berjarak sekitar 20 km dari Sofifi, Ibu Kota Provinsi Maluku Utara. Untuk menuju ke lokasi sekolah ini dapat ditempuh dalam waktu 25 menit dengan kendaraan bermotor. Sekolah tersebut memiliki keterbatasan jaringan internet seluler jenis 4G yang hanya bisa diakses di pinggir pantai. Di lokasi pantai itulah yang dibangun tenda darurat menggunakan terpal.

“Untuk mengakses jaringan seluler di sekolah, torang cukup sulit. Ada jaringan wifi, namun tidak bisa karena aksesnya susah dan kerap terjadi pemadaman listrik,” jelas Ridwan.

BACA JUGA  Waspada Peningkatan Aktivitas Gunung Gamalama di Ternate

Kondisi serupa juga terjadi di SD Negeri 2 Togeme. Ani Abu Karim, Kepala SDN 2 Togeme menambahkan, sebelumnya telah melaksanakan uji coba menggunakan wifi milik masyarakat desa, namun karena jumlah siswa dengan kuota jaringan tidak mumpuni sehingga harus mengarahkan siswanya ujian di pinggir pantai yang ada jaringan.

5 Sekolah Gelar Ujian di Pantai

Siswa SDN 2 Akedotilou saat mengikuti ujian. (Kieraha.com/Apriyanto Latukau)

Mujakir Sirif B, Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Oba Tengah, mengatakan USBK ini dihelat selama 4 hari secara online. Ujian tersebut diikuti sebanyak 192 siswa.

Jumlah siswa ini tersebar di 16 Sekolah Dasar wilayah Oba Tengah. Kebanyakan sekolah ini mengalami keterbatasan yang sama yaitu akses jaringan internet, sehingga ada beberapa sekolah yang terpaksa mengarahkan siswanya ujian di pantai.

BACA JUGA  26 Tim Siap Berlaga di Indonesiana Futsal Tournament II

“Karena sulit mengakses jaringan internet sehingga ada lima sekolah yang ujian di pantai,” tutur Mujakir, ketika dikonfirmasi kieraha.com, melalui telepon, Selasa kemarin.

BACA JUGA Kala Pelajar di Halmahera Sulit Mengakses Internet Saat Ujian Sekolah

Mujakir menjelaskan, dalam persiapan USBK sendiri telah dilaksanakan uji coba sebanyak 6 kali di lokasi yang telah ditetapkan sesuai dengan kualitas jaringan internet setempat. Maka, lokasi ujian yang direkomendasi ini merupakan tempat terbaik untuk ujian online.

“Semoga tidak ada hambatan cuaca maupun pemadaman listrik yang dapat mengganggu pelaksanaan ujian, sehingga memberikan hasil terbaik untuk peserta,” tutupnya.

Apriyanto Latukau