Tim kesebelasan sepak bola usia 12 dan 16 tahun asal Tidore yang berlaga di Turnamen Sepak Bola Kejuaraan Daerah, yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Utara, di Desa Balbar, Kecamatan Oba Utara, mengeluhkan kurangnya perhatian dan dukungan dari pihak Dispora, ASKOT, dan KONI Tidore Kepulauan.
Keluhan ini disampaikan para orangtua pemain usia 12 tahun yang berlaga di turnamen itu.
BACA JUGA Pelaksanaan Sail Tidore Masih Kekurangan Anggaran
“Seharusnya ada perhatian dan dukungan dari Dispora, Asosiasi Kota, dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Tidore Kepulauan,” tutur salah satu Pengurus Tim U12, yang tidak disebutkan namanya, kepada wartawan, di Sofifi, Oba Utara, Jumat, 26 November.
Ia mengaku, para orangtua kecewa karena hingga sekarang mereka membiayai tim sepak bola ini dengan dana hasil patungan dari para orangtua pemain usia 12 dan 16 tahun.
“Padahal lembaga ini perlu memberikan dukungan ke anak-anak Usia Berlanjut yang berlaga. Yang sejak hari pertama bermain hingga memasuki Laga Final (bola kaki hari ketiga) tidak ada perhatian dan dukungan Dispora, ASKOT, dan KONI Kota Tidore,” katanya.
BACA JUGA Ribuan Pegawai di Tidore Ikut Senam Bersama dan Jalan Sehat
Ia mengemukakan, Tim Sepak Bola U12 itu merupakan gabungan dari beberapa Sekolah Sepak Bola atau SSB Tidore. Bahkan, tim bola kaki yang mewakili Kota Tidore Kepulauan ini pun lolos melalui hasil seleksi yang dilakukan. Namun, pada saat berlaga, Tim Usia 12, Usia 14, dan Usia 16 yang lolos ke Jurda Provinsi Maluku Utara ini, katanya, (terkesan) diabaikan.
“Kalau tim dari Kabupaten Kota lain dapat fasilitas. Nginap di penginapan dan makan minum ditanggung oleh daerah mereka. Kalau tim dari Tidore sampai sekarang tidak ada. Untung ada kediaman Pak Wakil Walikota, jadi kami makan dan nginap di rumahnya,” sambungnya.
Penjelasan ASKOT Tidore
Ketua ASKOT PSSI Kota Tidore Kepulauan Muhammad Abubakar menjelaskan, persoalan yang disampaikan orangtua pemain ini dapat terjadi karena menyangkut kesiapan ke Jurda yang sebelumnya diinformasikan tidak dapat dilaksanakan karena kondisi pandemi corona.
“Yang itu sebelumnya sudah saya koordinasikan dengan Pengurus ASKOT dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Kota Tidore Kepulauan). Namun, saat itu masih pandemi (virus corona), sehingga ada dari panitia yang menginformasikan kalau kegiatannya bisa saja ditunda,” kata Abubakar, ketika dikonfirmasi kieraha.com, melalui telepon, di Sofifi, Jumat malam WIT.
Abubakar mengatakan sebelum pemberangkatan pemain, telah ada komunikasi dengan perwakilan orangtua pemain yang datang bertemu dengan dirinya menanyakan kesiapan anak-anak mereka yang akan berlaga. “Dan saya sampaikan kalau saya juga tidak bisa ambil langkah, itu karena belum ada hasil rapat pengurus dan dengan pihak Dispora,” lanjutnya.
Permasalahan yang dihadapi para pemain bola Usia Berlanjut ini, kata Abubakar, berharap kepada Dispora agar mengambil langkah membijaki keluhan yang dialami para pemain ini.
“Yang secara organisasi, saya juga bertanggung jawab dengan persoalan ini. Jadi, sampai hari ini, kami masih terus berkoordinasi dengan KONI agar masalahnya bisa disampaikan ke teman-teman di SSB. Karena waktu itu, saya sudah koordinasikan dengan Sekretaris untuk disampaikan ke SSB, itu lima hari sebelum saya berangkat ke Jakarta. Sekretaris yang hadir saat itu, juga sampaikan kalau belum ada hasil dari Dispora dengan KONI, sehingga orangtua pemain akan ambil langkah untuk ikutsertakan para pemain ke Jurda,” ujarnya.
Ia mengakui, kendala yang dihadapi menyangkut dengan ketersediaan anggaran. Namun dirinya secara pribadi dan sebagai Ketua ASKOT berjanji akan turut memberikan bantuan dan dukungannya demi pengembangan bakat bola anak-anak dari Kota Tidore Kepulauan.
“Juga karena sampai sekarang kami dikonfirmasi kalau uang fit (akomodasi) belum keluar. Kalau sudah ada, akan saya peruntukkan untuk anak-anak yang ke Jurda ini,” tambahnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak orangtua pemain yang sudah memberikan dukungan terhadap para pemain U12 dan 16 yang berlaga di Jurda provinsi setempat.
Kieraha.com juga berusaha menghubungi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tidore dan Ketua KONI terkait keluhan yang disampaikan. Namun upaya konfirmasi yang dilakukan melalui telepon belum bersambut.