Festival Jou Kota Desa Garojou, Kecamatan Oba Utara, resmi dihelat pada Jumat malam, 28 April 2023. Festival yang berlangsung hingga 30 April ini dibuka oleh Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.
Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan tifa oleh wakil walikota didampingi Ketua I Tim Penggerak PKK Kota Tidore Kepulauan Hj Rahmawati Muhammad Sinen, Camat Oba Utara Saifuddin Gamtohe, dan Kepala Desa Garojou Halil Sabtu.
Ketua Panitia Festival Jou Kota M Nawawi Ibnu Soleman mengatakan, tujuan festival ini dalam rangka memperingati serta merefleksikan Hari Jadi Garojou yang ke 59 tahun.
Festival dengan tema Menjaga Tradisi Mempererat Ukhuwah ini dalam rangka menjaga tali silaturahmi antara warga masyarakat Desa Garojou pada khususnya dan Kota Tidore pada umumnya yang menjadi bagian dari eksistensi desa tersebut.
Wakil walikota dalam sambutannya mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan mengapresiasi kegiatan Festival Jou Kota yang dihelat atas kerjasama pemuda dan pemudi beserta Pemerintah Desa Garojou dan masyarakat setempat.
“Festival ini sangat baik dan penuh dengan kegiatan seni dan budaya, ini patut mendapat dukungan semua pihak, karena sebagai upaya kita dalam melestarikan budaya sekaligus sebagai media untuk mempromosikan Tidore sebagai Kota Warisan Dunia Perekat Bangsa- Bangsa yang kaya akan rempah dan budayanya,” ucapnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara itu menyebutkan, peringatan Hari Jadi Desa Garojou yang digelar dengan meriah dan dengan rangkaian kegiatan yang beragam ini memiliki makna mendalam, yakni sebuah sejarah panjang tentang terbentuknya Desa Garojou, dimana masyarakatnya kala itu berasal dari Pulau Tidore yang datang ke daratan Pulau Halmahera atas permintaan dari Sultan Tidore Zainal Abidin Syah pada tahun 1964.
BACA JUGA Mengenal Ritual Ake Dango Masyarakat Pegunungan di HJT Tidore
Wawalikota mengajak dengan momentum hari jadi desa ini, dapat dijadikan sebagai awal kebangkitan bersama, semakin baik dalam balutan persatuan dan kekompakan yang senantiasa terjaga.
“Semoga dengan adanya festival ini mampu menjadi sebuah festival tahunan yang terus dikembangkan oleh pemuda dan masyarakat Garojou tanpa meningggalkan identitas kita sebagai negeri yang kaya akan budaya,” sambungnya.