Tidore  

Lampaui Segala Tantangan, Sekolah di Tidore Ini Ukir Prestasi

Avatar photo
Tangkapan layar situs Kemendikbud Ristek, diakses pada Selasa, 24 Oktober 2022. (kieraha.com)

SMA Negeri 7 Tidore Kepulauan ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak. Predikat yang diperoleh oleh sekolah yang terletak di Desa Lifofa, Kecamatan Oba Selatan, ini sudah sejak tahun 2021.

Ilham Pandabo, Kepala SMA Negeri 7 mengatakan, proses untuk menjadi Sekolah Penggerak ini tak terbilang mudah. Ini karena mereka harus bersaing dengan SMA yang berada di kota-kota lainnya dari Sabang sampai Merauke.

BACA JUGA Cerita Srikandi Lingkungan Desa Pesisir Halmahera Timur

“Tantangan ini bertambah berat karena letak sekolah kami yang berada di daerah terisolir akibat akses jalan yang sulit dilalui dan keterbatasan jaringan internet. Namun (dengan keterbatasan) itu bukan menjadi hambatan bagi kami untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di SMA Negeri 7 Tidore Kepulauan ini,” ujar Ilham, kepada kieraha.com, di kantornya, Senin, 26 September 2022 lalu.

Setelah dinyatakan lulus, kata Ilham, Program Sekolah Penggerak baru dilaksanakan pada tahun 2022. Di mana program ini disesuaikan dengan kultur dan kondisi sosial letak sekolah berada berdasarkan kurikulum merdeka belajar.

Ia menjelaskan, berfokus dari program ini adalah pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi, serta karakter, yang diawali dengan keunggulan kepala sekolah dan guru.

“Pada kurikulum ini, tahun ini baru kami laksanakan. Kami memulai dengan yang baru. Yang dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar ini kami memanfaatkan sarana belajar dengan platform belajar mengajar melibatkan guru-guru dan melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman saat ini,” ucapnya.

Program unggulan yang saat ini berjalan di sekolah tersebut, kata Ilham, adalah mewajibkan siswa yang muslim untuk Shalat Dhuha di sekolah, kemudian dilanjutkan dengan membaca buku di perpustakaan selama 15 menit sebelum proses belajar mengajar di kelas berlangsung.

“Kedepannya juga kita mengupayakan supaya sekolah punya hasil olahan kreativitas tersendiri yang berbasis dari potensi yang ada di Oba Selatan,” katanya.

Satu-satunya di Oba

SMA Negeri 7 Tidore Kepulauan. (Akbar Amin/kieraha.com)

Data Kemendikbud Ristek menyebutkan, terdapat 15 sekolah yang dinyatakan lulus dalam Program Sekolah Penggerak di wilayah Tidore Kepulauan. Jumlah sekolah itu terdiri dari 3 sekolah jenjang PAUD, 5 SD, 3 SMP, dan 4 SMA. Sementara itu, berdasarkan statusnya, sebanyak 12 sekolah negeri dan 3 swasta.

Ilham menambahkan, dari 4 SMA tersebut salah satunya merupakan SMA Negeri 7 Tidore Kepulauan, dan merupakan satu-satunya sekolah SMA di daratan Oba.

“Kami sangat bersyukur sekali sekolah kami bisa lolos sebagai salah satu sekolah penggerak di Maluku Utara,” ucapnya.

Ilham berharap, dengan adanya program ini, pembelajaran yang ada dapat disesuaikan dengan potensi atau kemampuan peserta didik di daerah masing-masing. Karena selama ini, sambung Ilham, pembelajaran yang diterapkan di sekolah terkadang tidak sesuai dengan potensi atau kemampuan peserta didik.