Tidore  

Pemkot Maksimalkan Penyediaan Air Minum di Kota Tidore

Avatar photo
Rapat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Tidore di ruang Rapat Sekda Kantor Walikota Tidore, Selasa 22 Agustus 2023. (dok. Humas)

Bidang Cipta Karya dan Bina Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kota Tidore Kepulauan menggelar pertemuan dengan OPD terkait dan Konsultan CV Idea Karya Nusa, di ruang rapat Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Selasa 22 Agustus 2023.

Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain memimpin rapat tersebut, mewakili Walikota Tidore Kepulauan.

Ia menyatakan, pemerintah terus berupaya agar masyarakat Tidore dapat menikmati pelayanan air bersih secara maksimal. Targetnya, air bersih di Kota Baru Sofifi juga terlayani seluruhnya pada akhir 2023 nanti.

“Mudah-mudahan ke depan terkait dengan pelayanan air minum dan keterjangkauan pelayanan air minum baik di Pulau Tidore maupun empat kecamatan di daratan Oba bisa berjalan dengan maksimal, agar masyarakat dapat menikmati pelayanan air minum itu dengan baik,” ujar Taher.

Taher menjelaskan, kolaborasi berbagai stakeholder, baik Perumda Akemayora dan OPD terkait agar terus terjalin. Menurutnya, Rencana Induk Sistem Penyedia Air Minum atau RISPAM Kota Tidore dapat berjalan dengan jalinan tersebut.

“Karena air bersih ini bukan hanya Pemerintah Daerah saja namun kita juga memaksimalkan untuk kementerian atau lembaga melalui dokumen RISPAM ini untuk bagaimana penyerapan anggaran melalui APBN, sehingga komitmen Pemerintah Daerah Kota Tidore untuk melakukan intervensi pelayanan air minum di daerah berjalan dengan baik dan maksimal,” tuturnya.

Sementara menurut Tri Suyono, Konsultan CV Idea Karya Nusa bahwa RISPAM bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan rencana tindak lanjut pengembangan atau pembangunan SPAM. Katanya, sebagaimana yang tersusun dalam matriks program dengan sasaran seluruh wilayah Kota Tidore.

Ia menjelaskan, terdapat dua kebijakan pembangunan SPAM, yaitu pemilihan sumber air dan pemilihan sumber energi.

Ukuran dari pemilihan sumber air tersebut, katanya, harus memenuhi empat kriteria atau 4 K, seperti kuantitas, kontinuitas, kualitas, dan keterjangkauan.

Serta, katanya, dengan biaya operasional murah, dan pemeliharaan yang mudah.

“Ketika sudah memperhatikan dua hal utama tersebut, maka pemeliharaan air dilakukan dengan mengutamakan sumber air permukaan, yang dapat dialirkan secara gravitasi, namun jika terdapat potensi gravitasi baru, dipilih sistem pompa, akan tetapi jika tidak ada potensi air permukaan maka opsi terakhir yaitu dengan air tanah seperti sumur bor atau sumur dalam,” tambahnya.*