Tidore  

Pemkot Tidore Gelar Rakor Tingkatkan Penanggulangan Bencana

Avatar photo
Foto bersama usai pembukaan Rakor, Rabu 23 Agustus 2023. (dok. Humas)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Tidore Kepulauan menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2023.

Rakor ini dibuka Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tidore Kepulauan Taher Husain, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore, Maluku Utara Rabu 23 Agustus 2023.

Sebanyak 85 peserta Rakor, yang berasal dari berbagai unsur seperti, pemerintah, akademisi, pers, masyarakat dan komunitas, serta dunia usaha.

Rakor yang berlangsung selama dua hari ini, menghadirkan narasumber dari BPBD Provinsi Maluku Utara, Akademisi Universitas Nuku, Pimpinan Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, BMKG Ternate, Bapelitbang Kota Tidore Kepulauan, dan BPMD Kota Tidore Kepulauan.

Dalam sambutannya Taher mengatakan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana telah mengamanatkan bahwa penanggulangan bencana merupakan urusan semua pihak.

Ia menjelaskan, semua pihak yang terlibat tersebut diharapkan mampu menjalankan peran yang proporsional sesuai dengan tugas, fungsi dan eksistensinya.

Katanya, eksistensi tersebut diarahkan dengan menggunakan segenap sumber daya serta jejaring sosial dan organisasinya untuk menyebarluaskan pengetahuan kebencanaan melalui aksi nyata.

“Jika kolaborasi ini berjalan dengan baik, maka akan terbentuk simpul-simpul tangguh bencana sampai pada lapisan terbawah yang akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap risiko bencana yang ada,” ujar Husain.

Dia menyebutkan, Pemerintah Daerah juga terus mendorong terciptanya sinergitas antara unsur-unsur terkait yang lebih baik, seperti koordinasi antar lembaga, perbaikan fasilitas pendukung, penyediaan anggaran pencegahan, kedaruratan maupun rehabilitasi pasca bencana.

Dirinya menambahkan, penanggulangan bencana di dunia sekarang telah mengalami perubahan paradigma, sebagaimana lebih mengutamakan upaya preventif ketimbang responsif, dari sektoral menjadi multi sektor, dari tanggungjawab pemerintah menjadi tanggungjawab bersama.

Ia melanjutkan, perubahan paradigma ini juga meliputi penanganan yang sebelumnya sentralistik menjadi terdesentralisasi, serta dari tanggap darurat ke pengurangan risiko bencana.

“Pelaksanaan kegiatan hari ini juga, merupakan gambaran kerjasama dari para pihak yang memiliki kepentingan bersama, bahu membahu, saling mendukung untuk bergerak secara sinergis dalam penanggulangan bencana daerah khususnya di Kota Tidore Kepulauan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Mohdar A Wahid mengatakan, tujuan pelaksanaan Rakor ini untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

“Hal ini dalam memberi perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana dengan mengedepankan penguatan, kolaborasi, dan sinergitas antar Pemerintah Daerah dengan stakeholder penanggulangan bencana lainnya,” tutupnya.*