Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kota Tidore mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi mingguan yang dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir.
Rakor tersebut diikuti oleh Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain bersama Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, serta dihadiri Kepala BPS Kota Tidore Kepulauan Oki Afrizal secara virtual, di Ruang Rapat Sekda Kantor Wali Kota Tidore, Senin 11 November 2024.
Usai rapat, Taher mengatakan pada rakor bulan November minggu pertama ini Kota Tidore Kepulauan tidak masuk di zona Indeks Perkembangan Harga atau IPH tertinggi.
”Prinsipnya Tim TPID Kota Tidore tetap melakukan pemantauan menjelang Natal dan Tahun Baru, agar harga tetap terjangkau dan terdistribusi dengan lancar,” tuturnya.
Sementara, Tomsi Tohir menekankan untuk fokus pada penetapan Harga Eceran Tertinggi atau HET, agar setiap pekannya tidak terjadi perubahan. Hal itu, terutama lima komoditas pangan yang berpengaruh signifikan terhadap IPH periode Januari-Oktober 2024.
“Hal-hal yang berkaitan yang penting, hal-hal yang terjadi perubahan khususnya kenaikan atau inflasi, ini yang kita difokuskan,” ujarnya, dalam Rakor.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan, saat ini perkembangan inflasi menurut komponen Januari-Oktober 2024, yang mana komponen inti selalu mengalami inflasi dari awal tahun secara bulanan. Pada Oktober, inflasi sebesar 0,22% dibanding akhir tahun lalu. Sementara, inflasi tahun kalender sebesar 1,91%.
Pudji melanjutkan, untuk komponen harga yang diatur pemerintah pada Oktober mengalami deflasi sebesar 0,25% dibandingkan akhir tahun sebelumnya. Komponen yang bergejolak mengalami deflasi selama 7 bulan beruntun, sejak April.
“Namun, pada Oktober deflasi melemah sebesar 0,11%. Dibanding dengan akhir tahun lalu, komponen itu deflasi sebesar 2,92%,” tambahnya.*