Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kota Tidore Kepulauan menggelar konsultasi publik Rencana Aksi Daerah atau RAD Pangan dan Gizi, di Aula Sultan Nuku, Kantor Walikota Tidore Kepulauan, Kamis 16 November 2023.
Konsultasi RAD di Kota Tidore Kepulauan ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Isra Muksin, Karjo Nalu dan Iksan Hasim.
Taher Husain, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tidore Kepulauan saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, RAD ini untuk membangun kesepahaman multi sektor antara pemerintah, swasta, akademisi dan masyarakat. Sehingga menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran, demi terwujudnya ketahanan pangan dan kualitas gizi.
Taher menjelaskan, hal itu merupakan faktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia, yang berkualitas dan berdaya saing. Juga mendorong penurunan stunting serta pengentasan kemiskinan.
Ia menyebutkan, isu ketahanan pangan saat ini tidak bukan hanya menyangkut sektor pangan saja, melainkan keterlibatan sektor lain yang berkelanjutan.
“Sehingga Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi selaras dengan tujuan kedua Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian berkelanjutan yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030,” tuturnya.
Taher melanjutkan, agar dokumen RAD dapat menjadi pedoman pengentasan masalah pangan di level paling rendah. Serta, sebagai rujukan percepatan penurunan stunting dan wasting pada balita, dan penanganan kebutuhan gizi untuk remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, maupun lansia.
“Kami juga berharap kepada para kepala-kepala OPD, Camat, pejabat eselon III serta utusan dari Kecamatan agar serius dalam mengikuti penyampaian materi oleh narasumber, agar dapat meningkatkan pemahaman kita tentang perencanaan pangan dan gizi kedepan,” ujarnya.
Nuraini Stoffel, Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia dan Perekonomian atau P2MP dalam laporannya mengemukakan, konsultasi ini bertujuan untuk menyusun dokumen strategi Pemkot Tidore. Serta, menyelaraskan perencanaan pangan dan gizi multi sektor.
Ia menambahkan, hal tersebut akan menjadi panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan kebijakan tertentu.
“Konsultasi publik ini dilaksanakan selama satu hari yang diikuti oleh kurang lebih 100 peserta terdiri dari para Staf Ahli Walikota, Asisten Sekda, Pimpinan OPD, Camat, dan para Ketua Organisasi Profesi Kesehatan yang ada di Kota Tidore Kepulauan,” sambungnya.*