Tidore  

Poltraking Indonesia dan Tangguhnya MASI AMAN di Pilkada Tidore

Avatar photo
Penyambutan Paslon Masi Aman di Tidore, Minggu 9 Juni 2024/kieraha.com

Poltracking Indonesia baru saja merilis hasil survei terbaru untuk Pilkada Serentak 2024. Khusus Pilkada di Kota Tidore Kepulauan, tercatat sebanyak 17 nama dan bakal calon kandidat yang disurvei. Dari 17 nama ini terdapat nama Sultan Tidore dan Benny Laos yang juga digadang-gadang bakal maju sebagai kandidat Calon Gubernur Maluku Utara.

Survei Poltraking Indonesia yang dirilis ini memotret popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas para kandidat Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan. Dalam survei ini memetakan sebaran kekuatan setiap calon kandidat dari 17 nama tersebut terkait isu-isu aktual apa yang mesti diangkat selama pertarungan Pilkada Tidore, dan juga preferensi setiap pemilih hingga media kampanye paling efektif yang harus dipakai oleh kandidat selama pertempuran Pilkada Serentak 2024.

Polltraking juga berusaha mengklasifikasi public figur yang mungkin saja berpengaruh pada langkah-langkah pemenangan tiap Cakada, juga melakukan pendalaman pada kekuatan tiap partai politik yang ada di Tidore atas pemilihnya dalam hajatan Pilkada 2024 kali ini.

Metodologi Survei

Metodologi yang dipakai Poltraking dalam surveinya hampir sama dengan beberapa lembaga survei sebelumnya, yang telah lebih dulu merilis hasil survei mereka untuk wilayah Kota Tidore Kepulauan, yakni LSI Deni JA dan Indobarometer Muhammad Qodari. Dimana populasi pemilih yang disurvei berusia di atas 17 tahun atau yang telah menikah, menggunakan metode multistage random sampling pada kurang lebih 400 responden dengan margin of error di bawah 4,9 persen pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen. Adapun penarikan sampel kabupatan kota distratifikasi pada tingkat kecamatan, kemudian desa dan kelurahan yang diacak secara proporsional kemudian terpilih lima RT secara acak juga, sampai menemukan KK yang dipilih secara acak lalu menemukan 1 orang yang mempunyai hak suara, laki-laki mendapat kuesioner ganjil dan perempuan kuesioner genap.

Hasilnya survei Poltraking ini cukup mencengangkan, mayoritas pemilih di Tidore sangat mengenal dan teramat menyukai Muhammad Sinen, sosok Wakil Walikota Tidore dua periode ini. Seluruh orang di Kota Tidore Kepulauan nyaris telah menetapkan hati pada sang petarung dari Utara yang terkenal humble dan merakyat ini. Pesaing-pesaing politik lelaki yang akrab disapa Ayah Erik ini mencapai 40 persen tingkat keterkenalan dan kesukaan.

Hasil survei ini juga menggambarkan bahwa calon-calon pesaing Muhammad Sinen hanya muncul pada saat momen politik saja, bahkan pesaing Muhamma Sinen ini kurang dekat dengan rakyat dan tampaknya pendekatan para calon penantang Muhammad Sinen terkesan pragmatis dan maju calon karena ada maunya saja.

Survei Poltracking menjelaskan ke publik, kalau kekuatan politik Muhammad Sinen begitu mengakar, terbaca elektabilitas (keterpilihan) top of mind nya Ayah Erik begitu tinggi hampir mendekat 50 persen, sedangkan lawan-lawan politiknya untuk mencapai elektabilitas 5 persen saja ngos-ngosan, bahkan mentoknya nyaris hanya 2,5 persen yang dicapai.

Ketika dilakukan simulasi terbuka, elektabiltas Muhammad Sinen naik drastis, baik melibatkan 17 nama-nama pesaing yang disurvei, berkurang 13 nama, lalu 10 nama kemudian mengerucut 7 nama hingga tersisa 5 nama pesaing bahkan hingga simulasi head to head, Ayah Erik tetap saja kokoh di puncak top of mind warga Kota Tidore mencapai 66 -70,1 persen, keterpilihan Muhammad Sinen telah melampaui 50 plus 1, dan seandainya Pilkada Tidore dilakukan hari ini Survei Poltracking menilai Muhammad Sinen sebagai pemenang Pilkada di Tidore.

Tak Tergoyahkan

Yang lebih menarik dari survei ini karena Poltracking mencoba mengajukan pertanyaan cukup sensitif, jika bapak ibu dan saudara datang ke TPS, saat berada dalam bilik suara pada Pilkada Tidore nanti, 72,2 persen pemilih menjawab memilih Muhammad Sinen, sedangkan untuk pesaing seperti Elvri Conoras, Syamsul Rizal dan Jafar Sadik keterpilihan tak mencukupi 10 persen, dan hanya 7,2 persen serta 6,9 persen. Jika Pilkada Tidore tak menyertakan nama Muhammad Sinen dalam simulasi yang coba diajukan Poltracking, tetap saja 84,0 persen tak akan memilih. Ini juga membuktikan bahwa loyalis Muhammad Sinen tak tergoyahkan.

Untuk Calon Wakil Walikota Tidore yang disurvei Poltracking, juga menempatkan Ahmad Laiman sebagai top of mind kurang lebih 41,9 – 43,8 persen. Hasil ini melambung jauh meninggalkan seluruh pesaing-pesaingnya yang rekor tertinggi elektabiltasnya di bawah 10 persen. Nama-nama seperti Elvri Conoras, Djabir Taha, Adam Dano dan lainnya pun hanya finis pada 7,7 persen. Jika simulasi nama Wakil Walikota Tidore tidak melibatkan nama Ahmad Laiman, para pesaing semisal Adam Dano Djafar pun elektabilitasnya hanya mampu naik di angka 12,3 persen dan pesaing lainnya hanya 9,0 persen.

Ketika Dipaketkan

Survei ini juga menunjukkan ketika Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman dipaketkan dalam satu pasangan di Pilkada Tidore 2024.

Dalam simulasi yang dilakukan Poltracking ini pun menghadapkan Paslon Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman alias MASI AMAN dengan 3 Paslon lainnya, tetap saja MASI AMAN tetap tidak tertandingi di Pilkada Tidore 2024 dengan perolehan top of mind mencapai 62,1 persen.

Jika merujuk pada hasil survei ilmiah yang dirilis Poltracking Indonesia dan hasil-hasil lembaga survei sebelumnya yang bisa dipertanggungjawabkan ini, mungkin Pilkada Tidore 2024 telah selesai dan dimenangkan oleh Paslon MASI AMAN, apalagi dengan sisa waktu maksimal 3 bulan sebelum hari pemilihan.

Survei ini juga memberi kita data dan gambaran yang cukup akurat bagaimana kekuatan MASI AMAN yang sesungguhnya. Menurut Ardiansyah Fauzi, Ketua Tim Pemenangan MASI AMAN, hasil survei yang dirilis oleh Poltracking Indonesia sesungguhnya menjelaskan fakta politik hari ini di Kota Tidore Kepulauan.

“Bahwa kekuataan MASI AMAN adalah kekuatan rakyat yang sesungguhnya, yang akan sulit dilawan karena mayoritas warga Tidore telah menentukan pilihannya jauh hari sebelum berada dalam bilik suara. Dan kami menjadikan hasil survei ini sebagai data penting untuk kerja-kerja pemenangan yang tersisa 3 bulan ini,” tutup Ardiansyah. *