Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas di wilayah Kota Tidore Kepulauan, diminta terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Ini dilakukan agar masalah kesehatan yang menjadi problem mendasar seperti stunting dapat ditangani secepatnya.
“Saya kembali tegaskan, jika ada masyarakat yang sakit kemudian dibawa ke rumah sakit maupun Puskesmas, jangan dulu tanya biaya administrasinya. Layani dulu baru lengkapi administrasinya,” kata Wakil Walikota Tidore, Muhammad Sinen, ketika membuka Rapat Lokakarya Tribulanan Lintas Sektor UPT Puskesmas, di Payahe, Oba, Rabu 21 September.
BACA JUGA Cerita Srikandi Lingkungan Desa Pesisir Halmahera Timur
Sinen menyatakan, akan memberikan sanksi tegas jika ada laporan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas yang berbelit soal kendala administrasi ini.
“Jika ada petugas bandel yang tidak mau melayani masyarakat karena kendala administrasi, segera lapor sehingga bisa dipanggil dan diberikan teguran keras,” jelas Sinen.
Ia menyatakan, ketegasan ini disampaikan agar masyarakat di Tidore tidak menjadi korban.
Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara itu, juga meminta kepada semua tenaga medis yang ada di desa wilayah setempat, ikut pro aktif dalam melakukan sosialisasi terkait penanganan stunting, agar masyarakat bisa memahami apa yang dimaksud dengan stunting.
“Saya berharap angka stunting di Kota Tidore turun, jadi untuk tenaga kesehatan yang ada di desa bisa beri pemahaman terhadap masyarakat agar mereka bisa mengerti,” lanjutnya.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak bayi di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal bayi lahir.
Penanganan Stunting Harus Terukur
Hasil Lokakarya Tribulanan Lintas Sektor UPT Puskesmas Rawat Inap di Payahe ini, lanjut Sinen, dapat ditindaklanjuti agar perkembangan penurunan angka stunting bisa diukur.
“Karena di 2023 nanti harus ada progres dari kegiatan yang digelar hari ini,” sambungnya.
Ia meminta para kepala desa terus melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas.
“Anggaran di desa juga harus fokus di kesehatan, apalagi terkait stunting,” lanjutnya.
Camat Oba Safrudin Naser menyatakan, akan melakukan pemantauan terkait hasil lokakarya ini. Karena itu, diharapkan agar rapat lokakarya tersebut tidak melahirkan rapat selanjutnya.
“Saya akan pantau tindaklanjut dari kegiatan ini di lapangan, hasilnya akan saya sampaikan ke Pak Wali dan Pak Wakil, supaya kita tidak hanya sekedar rapat,” tambah Safrudin. *
Aidar Salasa