Koda Ismail, warga asal Gorup, Makeang, Kabupaten Halmahera Selatan, yang hilang setelah diterkam buaya, di Sungai Bale, Kecamatan Oba, Tidore Kepulauan, akhirnya ditemukan.
“Korban hilang setelah diterkam buaya sudah ditemukan Sabtu pagi (sekitar pukul 09.00 WIT),” kata Safrudin Nasir, Camat Oba, kepada kieraha.com, melalui telepon, Sabtu siang.
BACA JUGA Seorang Warga Halmahera Selatan Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bale Tidore
Ia mengatakan korban ditemukan oleh warga yang melakukan pencarian sejak malam hari hingga Sabtu, 4 Desember 2021. Warga yang tergabung dari Desa Bale, Tului dan Talagamori ini melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban menggunakan alat seadanya.
“Mereka menyisir sepanjang pesisir sungai dari TKP hingga menuju arah pantai sekitar 100 meter. Upaya pencarian malam hari pun dilakukan hingga pukul 01.00 dinihari. Kemudian dilanjutkan pada pukul 06.00 pagi hingga pukul 09.00 WIT. Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, di sungai sekitar tempat kejadian perkara,” lanjut Safrudin.
Ia menjelaskan, korban sebelum dilaporkan hilang, bersama istrinya sudah berada di kebun sekitar 1 bulan. Pasutri ini ke kebun dekat sungai setempat untuk memanen buah kelapa.
“Mereka sudah tinggal selama 1 bulan di rumah kebun yang tidak jauh dari Sungai Bale. Korban, pada Jumat kemarin turun ke sungai dengan tujuan mau mandi. Jarak rumah kebun dengan air sungai sekitar 20 meter, namun berselang sekitar 3 menit istrinya mendengar korban memanggil namanya. Setelah istrinya sampai di tepi sungai melihat suaminya ini sudah digigit seekor buaya di bagian tangan dan ditarik masuk ke dalam air,” ucap Safrudin.
Istri korban lalu bergegas menuju Desa Bale dan meminta pertolongan. Jarak dari tempat kejadian perkara menuju Desa Bale sekitar 2 kilo meter.
“Jenazah korban sudah dievakuasi ke rumahnya di Desa Tului, Kecamatan Oba. Jenazah korban ini selanjutnya dibawa ke Halmahera Selatan untuk dimakamkan,” tambahnya.
Safdurin mengimbau, kepada masyarakat Oba untuk selalu berikhtiar, karena kejadian tersebut sudah sering terjadi di semua sungai di Oba, terutama di Desa Bale dan Kosa.