Gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang Maluku Utara, Minggu (14/7/2019). Gempa yang berpusat di 62 km timur laut Kota Labuha ini terasa hingga di Kota Ternate dan daratan Pulau Halmahera. Warga yang berada di dalam gedung wilayah Ternate pun berlarian keluar menyelamatkan diri dari bencana itu.
Pengamatan Kieraha.com, sebagian besar warga di pesisir pusat kota Ternate panik saat gempa. Mereka memilih menyelamatkan diri ke daerah ketinggian.
Nuryati, salah satu warga Ternate, mengatakan dirinya mencari tempat aman ke dataran tinggi karena informasi adanya air laut di pesisir pantai surut.
“Tadi pas jalan, ada warga berlarian bilang air naik. Makanya langsung lari ke sini,” katanya, di lokasi Puncak Gomayou, Ternate Tengah, Minggu malam.
Hal senada disampaikan Samsudin, warga Desa Mafa, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan, saat dihubungi, melalui telepon, menceritakan, warga desa setempat saat ini mengungsi ke dataran tinggi di puncak Gunung Wale, Desa Mafa.
Ia mengemukakan, saat gempa terjadi, pihaknya sedang berada di dalam rumah. Karena panik akan tsunami akhirnya ia bersama keluarga berlari ke dataran tinggi. “Kami bersama warga di sini sudah di Gunung Wale,” ujar Samsudin.
Secara terpisah, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ternate, Kustoro Hariatmoko mengimbau, warga masyarakat untuk segera kembali ke rumah masing-masing.
“Mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” lanjut Kustoro.
Ia mengingatkan, kepada warga masyarakat untuk tetap mengikuti arahan petugas BPBD dan TNI/Polri yang sudah diterjunkan di lokasi kejadian.
“Semoga masyarakat segera kembali ke rumah masing-masing dengan tenang dan dapat melaksanakan aktivitas seperti biasanya,” sambung Kustoro.
