News  

3 Program Studi Unggulan ITB yang Bakal Hadir di Kota Ternate

Avatar photo
Pendiri Kampus ITB Dr Kasman Hi Ahmad bersama Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara Dr Jance E Lekatompessy, di lokasi Kampus ITB, Ternate Utara, Kamis 1 September 2022. (kieraha.com)

Kota Ternate, Maluku Utara, bakal memiliki kampus baru. PTS dengan nama Institut Teknologi dan Bisnis Yustika Rahma Maluku Utara ini fokus dengan agromaritim.

Lokasi kampus yang berada di Jalan Baru Koloncucu, Ternate Utara, ini menawarkan 3 program studi, yaitu Bisnis Digital, Manajemen Retail, dan Teknologi Informasi.

BACA JUGA Unibrah Bakal Jadi Kampus Negeri Pertama di Ibu Kota Maluku Utara

Kampus yang didirikan oleh Dr Kasman Hi Ahmad di bawah Yayasan Pendidikan Gema Yustika Rahma itu dibuka untuk menjawab kebutuhan masyarakat digital saat ini.

“Karena fokusnya adalah agromaritim maka akan dikembangkan lagi, misalnya sistem logistik daerah kepulauan, ketahanan, keberlanjutan ekonomi, dan bisnis masyarakat di daerah pulau-pulau. Ini akan dimasukkan apakah dalam wujud mata kuliah atau dalam bentuk kajian yang akan kita kembangkan di sini,” ujar Kasman, kepada kieraha.com, Kamis, 1 September.

Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Yustika Rahma Maluku Utara ini, kata Kasman, juga akan memasukkan kurikulum dengan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi. Kurikulum Ini menjadi anjuran Kementerian untuk membentuk karakter anti korupsi di Malut.

Untuk membuktikan keseriusan Yayasan dalam merealisasikan kehadiran Kampus ITB ini, pihak Yayasan Yustika Rahma juga menghadirkan Tim Visitasi LLDIKTI Wilayah XII yang melakukan pengecekan langsung dokumen pendirian dan syarat lainnya.

Kehadiran Tim Visitasi LLDIKTI Maluku dan Maluku Utara ini dipimpin langsung oleh Dr Jance E Lekatompessy. Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara itu, saat mengecek keberadaan Kampus ITB Yustika Rahma, menyatakan bahwa pendirian ITB Yustika Rahma sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS), baru dilakukan melalui dua tahap. Pertama untuk memperoleh rekomendasi dan kedua untuk memperoleh Surat Keputusan Kementerian.

“Untuk rekomendasi dari LLDIKTI Wilayah Xll itu kami mengecek dokumen studi kelayakan, rekam jejak yayasan, analisis tingkat kejenuhan dan tingkat keberlanjutan,” ujar Jance.

Ia mengatakan syarat rekomendasi dokumen Kampus ITB ini sudah lengkap namun perlu menambahkan beberapa catatan dari Tim LLDIKTI Wilayah Xll saat pengecekan tersebut.

“(Setelah itu) maka tim akan segera mengeluarkan rekomendasi dengan tetap mengikuti proses upload di Sistem Administrasi Kelembagaan (Siaga) yang saat ini belum dibuka untuk LLDIKTI Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Sekarang untuk upload sistem di Siaga ini baru dibuka untuk LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat,” kata Jance.

Untuk SK Kementerian, lanjut Jance dari aspek kriteria kurikulum, tenaga dosen dan unit pengelola program studi, Kampus ITB Yustika Rahma sudah 80 persen aman.

“Artinya ini sudah bagus, hanya yang perlu dipoles adalah di kurikulum karena keunikannya ada program studi kekinian. Sehingga diminta agar aspek kurikulum ini disesuaikan dengan keunikan lokal. Ini dengan memperhatikan visi dari yayasan dan visi dari ITB yang dibasiskan pada agromaritim,” jelasnya.

Yadi Ismail