Wilayah Gorontalo hingga semenanjung Minahasa diguncang gempa tektonik, Jumat malam, 9 Juli 2021, pukul 22.31 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan Magnitudo 5,9 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,7.
Kepala Stasiun Geofisika Ternate, Andri Wijaya Bidang menyebutkan, episenter gempabumi yang berlokasi di laut pada jarak 50 km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 132 km ini tidak berpotensi tsunami.
BACA JUGA Mengapa Suhu Udara di Ternate Maluku Utara Lebih Dingin dari Biasanya
Ia menjelaskan, dilihat dari jenis dan mekanisme gempa ini merupakan gempabumi menengah akibat deformasi slab Lempeng Utara Sulawesi yang tersubduksi ke bawah lengan utara Pulau Sulawesi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault),” lanjut Andri.
Dampak Gempabumi
Andri mengatakan guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Gorontalo, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Bone Bolango, Pohuwato III – IV MMI (atau jika siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Luwuk III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, Pulau Taliabu II – III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta Manado, Tibawa, Minahasa dan Minahasa Selatan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi ini,” sambung Andri. *
Apriyanto Latukau