Bencana banjir dan longsor di Halmahera Utara pasca hujan deras membawa kerugian mencapai senilai Rp 9.000.930.500.
Jumlah ini meliputi kerusakan lahan tidur (perkebunan) dan rumah warga di kecamatan wilayah Galela dan lima desa di Kao Barat.
BACA JUGA
Panen Kelapa di Halmahera Tersapu Banjir hingga Memutus Akses Jalan
“Ini terdiri dari perkiraan kerusakan Rp 9,681 miliar dan kerugian materi Rp 249 juta dengan jumlah total sebesar Rp 9.000.930.500. Ini tidak termasuk jembatan putus karena jembatan itu wilayah jalan Dinas PU Provinsi Maluku Utara,” kata Kepala Pelaksana BPBD Halmahera Utara, Abner Manery, ketika dikonfirmasi kieraha.com, Selasa 19 Januari 2021, pukul 10.00 WIT.
Abner mengatakan bencana banjir ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya trauma dari warga yang tinggal dekat kali atau sungai.
Warga Kao Sudah Kembali
Abner menyebutkan, warga korban banjir di wilayah Halmahera Utara ini mencapai 3.228 jiwa. Warga ini berasal dari wilayah Galela, Loloda Utara dan Kecamatan Kao Barat.
Untuk pengungsi yang berada di wilayah Galela sebagiannya masih bertahan karena takut akan hujan deras yang masih berpotensi melanda wilayah Galela dan sekitarnya.
“Untuk warga di lima Desa wilayah Kao Barat sejak Senin malam sudah kembali ke rumah masing-masing. Warga memilih pulang membersihkan rumah mereka,” lanjutnya.
Abner berharap, kepada warga untuk selalu berikhtiar apabila terjadi hujan lebat dengan waktu yang lama. Tetap melakukan aktivitas namun selalu waspada saat hujan melanda. *
Sahrul Jabidi