Tentang Alquran Bersejarah dari Kesultanan Ternate yang Ada di Alor NTT

Avatar photo
Alquran tertua. (Dok istimewa)

Alquran tua yang terbuat dari kulit kayu di Nusa Tenggara Timur merupakan peninggalan Kesultanan Ternate, kala menyebarkan Islam di Alor sekitar 1.500 tahun silam.

Mahmud Zulkiram M Chaeruddin, Jogugu Kesultanan Ternate menyebutkan, ayat dalam kitab suci umat Islam ini menggunakan tulisan tangan. Di setiap lembaran digunakan tinta hitam dan merah. Jogugu mengatakan meski Alquran ini telah berusia ribuan tahun, namun tulisan ayat-ayat suci di dalamnya masih dapat dibaca.

BACA JUGA Wali Kota dan Wakil Walikota Ternate Beda Pilihan Tempat Salat Idul Adha

Menurutnya, Alquran ini masih disimpan di rumah milik Nurdin Gogo, keturunan langsung dari Lang Gogo yang merupakan salah satu keturunan Kesultanan Ternate. Nurdin saat ini tinggal di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Sementara, peninggalan Alquran yang berada di Kadaton Kesultanan Ternate, katanya, semuanya ditulis menggunakan kertas dengan tinta hitam yang diambil dari cairan hewan laut cumi-cumi.

“Seluruh Alquran asal Kesultanan Ternate yang berada di Kedaton saat ini berbeda dengan Alquran yang ditemukan di Alor. Juga, Alquran yang paling tua di Kedaton dibuat sekitar 1.600 tahun silam menggunakan kertas dan tinta cumi-cumi,” lanjut Jogugu.

BACA JUGA Sejarah Besar dan Pesona di Bibir Pasifik Morotai

Alquran kulit kayu di Alor NTT ini diharapkan dapat menjadi sebuah kebanggaan Bangsa Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

“Karena kitab suci Alquran ini memiliki nilai historis yang juga sebagai salah satu kisah penyebaran Islam di Nusantara,” tambahnya. **

==========

Artikel ini telah diperbaharui. Pertama kali terbit pada 19 Juni 2017 berjudul Cerita Alquran Tua di NTT Menurut Jogugu Kesultanan Ternate