News  

Pemprov Maluku Utara Siapkan Langkah Antisipasi Wabah PMK

Avatar photo
Hewan persiapan kurban 2020 di Ternate. (Hairil Hiar/kieraha.com)

Wabah penyakit mulut dan kutu atau PMK yang menyerang ternak sapi mulai terdeteksi di 16 provinsi di Indonesia. Untuk Maluku Utara, sejauh ini belum terkonfirmasi.

“Sampai saat ini kami terus memantau di lapangan, dan belum ditemukan adanya wabah PMK ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Malut, Nurjannah Ali, di Sofifi, Rabu kemarin.

BACA JUGA Peluncuran Sail Tidore 2022 Dilakukan di Jakarta

Ia mengatakan, Dinas Pertanian Malut melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan berbagai aksi dan upaya tindak lanjut agar tidak terjadi wabah PMK.

Aksi ini, lanjut Nujannah, diantaranya menggelar Rakor Kewaspadaan Wabah PMK yang dihadiri oleh Dinas Pertanian 10 kabupaten kota dan Balai Karantina Ternate.

Rapat koordinasi yang digelar di Kantor Dinas Pertanian Malut ini dipimpin langsung oleh Nurjannah dan menghasilkan sejumlah rekomendasi.

Diantaranya segera dibentuk Satgas PMK Provinsi dan Kabupaten Kota, sosialisasi wabah PMK dengan tatap muka atau dengan spanduk, setiap kabupaten kota wajib memiliki dokter hewan, lalulintas ternak sapi antarkabupaten tetap berjalan seperti biasa, pemasukan daging sapi beku dari luar Maluku Utara harus mendapat rekomendasi dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, pengawasan ketat terhadap lalulintas ternak oleh Balai Karantina Pertanian Ternate, kepolisian memeriksa dokumen lalu lintas ternak, dan setiap hewan qurban harus diperiksa oleh dokter hewan dan mendapatkan surat keterangan kesehatan hewan.

“Kami berharap, komitmen ini dapat dijalankan dengan maksimal oleh semua stakeholder dan dukungan dari masyarakat,” sambung Nurjannah. *

Wahyudi Yahya

Ikuti berita tv kieraha di Google News