Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara 2018, partai politik di provinsi berjuluk Negeri Kepulauan Rempah mulai saling lirik. Membangun konsolidasi dan komunikasi politik di antaranya.
Hal itu dilakukan guna merealisasikan cita-cita partai, salah satunya DPD I Demokrat Maluku Utara, yang kemungkinan besar akan berkoalisi dengan Partai Golkar.
Fahri K Sangaji, Sekretaris DPD I Demokrat Maluku Utara, mengemukakan kemungkinan partai berlambang merci itu berkoalisi dengan partai yang memiliki banyak kursi.
BACA JUGA
Menerka Jalan Pikiran AGK-Natsir
“Kita sadari Partai Demokrat hanya memiliki tiga kursi, jadi Partai Demokrat akan mengikuti perkembangan dinamika politik di Maluku Utara, antara lain Partai Demokrat akan berkoalisi dengan partai besar, yang mumpuni, yang memiliki jumlah kursi banyak,” ujar Fahri, ketika disambangi KIERAHA.com, Selasa (16/5/2017).
Meski begitu, anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dua periode itu tidak mau membeberkan secara langsung partai besar dengan jumlah kursi terbanyak.
Namun berdasarkan data Website KPU Malut, jumlah perolehan kursi terbanyak pada Pileg 2014, partai yang mempunyai kursi terbanyak di DPRD Provinsi Maluku Utara adalah Golkar 8 kursi dan PDIP 7 kursi. Sisanya disusul Partai NasDem dan PKS.
Fahri menambahkan sebanyak tiga nama yang disiapkan DPD I Partai Demokrat untuk maju sebagai calon gubernur maupun calon wakil gubernur.
“Ketiga kader Demokrat Malut ini yakni Hasan Doa, Hendra Karianga dan Jasmin Rainu. Ini adalah hasil kesepakatan yang dibahas di internal DPD Partai Demokrat,” sambungnya.
“Ketiga figur calon yang diidam-idamkan partai Demokrat ini harus memahami pemerintahan, keuangan dan memiliki network dengan pemerintah pusat.”
Author: Putry Ways
Editor: Putry Ways