Pimpinan DPRD Maluku Utara Sahril Tahir meminta Gubernur Abdul Gani Kasuba lebih fokus dengan penyelesaian utang Pemprov ketimbang memberikan janji pada masyarakat, terkait pembangunan jembatan penghubung Temadore dan Bandara Internasional Loleo.
Sahril menyatakan, janji membangun jembatan penghubung Ternate Maitara dan Tidore atau Temadore, serta pembangunan Bandara Loleo yang disampaikan gubernur bakal dibangun pada tahun 2023 ini hanya mimpi dan isapan jempol belaka.
“Semestinya di sisa masa jabatan Pak Gubernur ini, lebih memikirkan penyelesaian utang pada pihak ketiga, utang gaji guru, dan utang TPP tenaga kesehatan,” ujar Sahril, Rabu kemarin.
Sahril mengaku, terkait dengan rencana pembangunan Jembatan Temadore pernah dibahas oleh Bappenas dan Kementerian PUPR, namun dokumennya dari daerah belum siap.
BACA JUGA Pengunaan Aset Pemprov Maluku Utara di Tambang Galian C Terindikasi Pidana
“Memang masuk dalam rencana namun dokumennya belum siap, makanya pembangunan Temadore ini nanti generasi berikut yang pikirkan, gubernur saat ini harus pikirkan saat tinggalkan pemerintahan ini tidak ada masalah. Yang sampai sekarang soal mega proyek ini pun masih rencana dan tidak ada tanda-tanda investor mana yang berinvestasi. Jadi saya kuatir Pak Gubernur ini kena prank,” lanjut Sahril.
Ia menambahkan, sebaiknya Gubernur Abdul Gani Kasuba fokus dengan penyelesaian program dan janji politik yang telah termuat dalam dokumen RPJMD, misalnya program Kartu Maluku Utara Sejahtera, Maluku Utara Sehat, dan Kartu Maluku Utara Pintar. *